BERTUAHPOS.COM — LGBT memang bukan lagi kata asing di Indonesia. Ibarat air di lautan, tampak tenang di permukaan. Namun pergerakan arus yang deras di bawahnya sangat sulit terdeteksi. Oleh sebab itu, kelompok transgender ini kini menjadi konsen pemerintah.
Di Indonesia, LGBT dilarang. LGBT dianggap sebuah perilaku menyimpang bertentangan dengan norma-norma moral, budaya dan agama. Lantas faktor apa yang menyebabkan kelompok ini ada di kalangan remaja dan potensial untuk berkembang? Meski mereka hanya bergerak dalam diam.
LGBT adalah penyakit. Penyebabnya karena pengaruh lingkungan, gaya hidup, berbagai terpaan persoalan kehidupan.
Pergaulan dan gaya hidup yang salah sangat mempengaruhi dan berdampak buruk, sehingga disinyalir dapat menimbulkan efek negatif mengerikan.
Seperti contohnya penggunaan narkoba, hingga terjerumus pada lingkaran salah. Ada pula faktor hubungan keluarga yang tidak harmonis dan kurangnya kasih sayang dari pola asuh juga dapat menyebabkan perilaku menyimpang pada anak.
LGBT di Kalangan Remaja dan Apa Sumber Pemicunya?
Anak muda pada zaman sekarang khususnya di Indonesia mudah sekali terhanyut mengikuti jejak kesesatan yang salah satunya para kaum LGBT, faktornya seperti yang telah disampaikan oleh penulis pada awal pembahasan, namun faktor lainnya adalah pengaruh dari sosial media atau tayangan yang mereka lihat. Hal ini sangat disayangkan bagi remaja yang pertumbuhannya masih berlanjut.
Berikut beberapa hal yang menyebabkan seorang remaja dapat terjerumus pada jalan kesesatan, diantaranya :
- Faktor genetik
Ketidak seimbangan sebuah hormon pada manusia dapat mejadi pemicu seseorang menjadi kaum pelangi, karena penyimpangan faktor genetika dapat diterapi secara moral dan secara religius.
Misalnya, bagi golongan transgender karakter laki-laki dari segi suara, fisik, gerak gerik dan kecenderungan terhadap wanita banyak dipengaruhi oleh hormon testosteron.
Jika hormon testosteron seseorang itu rendah, ia bias mempengaruhi perilaku laki-laki tersebut mirip kepada perempuan.
Di dalam medis, pada dasarnya kromosom laki laki normal adalah XY, sedangkan perempuan normal pula adalah XX. Bagi beberapa orang laki-laki itu memiliki genetik XXY.
Dalam kondisi ini, laki-laki tersebut memiliki satu lagi kromosom X sebagai tambahan. Justru, perilakunya agak mirip dengan seorang perempuan.
- Faktor Keluarga dan Lingkungan
Seperti penulis sampaikan sebelumnya, pada dasarnya lingkungan dan keluarga merupakan pemicu pentingnya pertumbuhan dan perkembangan seorang anak. Karena kita hidup dan berinteraksi berawal dari keluarga dan lingkungan. Semakin baik pola asuh orangtua dan keluarga dalam mendidik, menyayangi, dan memberikan nasihat pada anak maka semakin baik pula kehidupan yang dijalaninya. Begitupun pada lingkungannya.
- Pergaulan
Remaja adalah orang yang sedang berada fase “penasaran” pada semua hal, dan juga mudah terpengaruh pada orang sekitar. Hal ini pengawasan keluarga dan pengetahuan diri dari para remaja sangat harus diaktifkan. Karena jika salahnya pergaulan menimbulkan kesesatan.
Kebanyakan para kaum LGBT terjerumus pada hal yang yang tidak baik dari rasa kecewanya pada lawan jenis dan terkadang karen patah dan sering sekali disia-siakan dan hanya diperalat.
Maka orang tersebut sudah tidak lagi menaruh kepercayaan pada lawan jenis, terutama pada masalah hati (hubungan percintaan).
- Sosial media dan tontonan yang tidak pantas
Pemicu para remaja atau individu menjadi kaum LGBT dikarenakan sosial media dan film yang dilihatnya. Karena perkembangan dunia terutama media sosial pada masa kini membawa dampak buruk, contohnya saja media luar negeri yang menampilkan tayangan yang mengandung unsur LGBT.
Pengetahuan yang rendah, juga menjadi bagian yang perlu untuk diperhatikan. Pentingnya pengetahuan remaja tentang LGBT secara utuh akan membentengi setiap individu dari perbuatan-perbuatan menyimpang.
Oleh sebab itu, penting kiranya untuk memperbanyak bekal dan sumber pengetahuan para remaja. Hal ini kerana penulis merasakan didikan agama dan akhlak sangat penting dalam membentuk akal, pribadi dan pribadi individu itu.
Pengetahuan agama memainkan peran yang penting sebagai benteng pertahanan yang paling ideal dalam mendidik diri sendiri untuk membedakan yang mana baik dan yang mana yang sebaliknya, haram dan halal dan lain-lain.***
Sumber:
- Ermayani, T. (2017). LGBT dalam perspektif islam. Humanika, Kajian Ilmiah Mata Kuliah Umum, 17(2), 147-168.
- https://masoemuniversity.ac.id/berita/lgbt-dalam-kaca-mata-islam.php
Penulis: Sri Dewi Condro Wulan (Seluruh isi dalam artikel ini adalah tanggung jawab penulis dan tidak ada kaitannya dengan redaksi Bertuahpos.com).