BERTUAHPOS.COM, PEKANBARU – Kendati sudah disubsidi, rute penerbangan perintis masih minim peminat. Hanya sebagian rute saja yang diminati seperti Riau Dabo Singkep dan Riau-Tanjung Balai Karimun. Sedangkan rute lainnya minim.Â
Â
Hal itu disampaikan Kepala Bidang Perhubungan Udara Dishub Provinsi Riau, Eddi Sukiatnadi kepada bertuahpos.com. Dirinya menyebut untuk rute domestik di Riau sendiri load factor masih sangat rendah. “Seperti Tembilahan sudah lumayan sekitar 70 persen, tetapi yang ke Pasirpengaraian masih rendah hanya 50 persen,” sebutnya, Sabtu (21/02/2015).
Â
Eddi menerangkan, rendahnya isian penumpang di Riau kemungkinan besar disebabkan banyaknya transportasi darat. “Yang ke Pasirpengaraian dan Tembilahan masih rendah karena masyarakat lebih memilih pakai kendaraan darat, karena harga yang lebih murah. Sedangkan dibanding daerah kepulauan Riau animo masyarakat meningkat sebab harga pakai kapal dengan pesawat tidak jauh berbeda. Dan pakai pesawat lebih efisien, cepat dan aman,” jelas Eddi.
Â
Eddi tetap optimis, dari pergerakan penumpang untuk wilayah Riau bisa terus berkembang dan meningkat. “Ya kita berharap isian penumpang bisa 80 persen, dan bisa dikomersilkan,” tuturnya.
Â
Seperti yang diketahui Susi Air di Riau melayani empat rute perintis yang menghubungkan dua provinsi dan diterbangi menggunakan pesawat Grand Caravan berkapasitas 12 kursi penumpang melayani masyarakat di Kepulauan Riau dan Riau serta antarkabupaten/kota di Riau.
Â
Keempat rute perintis tersebut sebenarnya sudah mulai diterbangi terhitung pada Januari 2014 yakni Dabo Singkep-Pekanbaru, Pekanbaru-Tanjung Balai Karimun pergi pulang, Pekanbaru-Pasir Pangaraian pergi pulang dan Pekanbaru-Rengat. Namun untuk tahun 2015 rute perintis ke Rengat di ganti ke Tembilahan. Tiket pada penerbangan rute perintis ini terbilang murah karena mendapat subsidi 50 persen dengan sumber pendanaan dari APBN tahun 2015 dan mulai dijalankan pada tahun lalu. (riki)