BERTUAHPOS.COM (BPC), PEKANBARU– Nefit, seorang pedagang di Komplek Plaza Sukaramai atau biasa dikenal Ramayana Sudirman hanya terpaku menatap para petugas berusaha menjinakkan api. Sejak Selasa (09/12/2015) sore api yang awalnya berada di lantai dasar merambat naik hingga lantai tiga.
Nefit pemilik Toko Asmara Jaya Blok SA nomor 10 menjual boneka dan bunga hanya bisa diam memandangi petugas yang sibuk. Diceritakan Nefit saat kabar kebakaran terdengar ditelinga, dirinya langsung panik lalu mengunci pintu tokonya.
Kemudian melihat banyak rekan pedagang mengevakuasi barang-barang, Nefit kembali ke toko. Sayang saat pintu toko dicoba berkali-kali tetap tidak terbuka. “Tiba-tiba macet. Ada lima kunci yang harus dibuka. Makanya saya di sini sejak sore sampai sekarang,” katanya.
Mata Nefit yang merah menunjukkan dirinya belum tidur, sebab khawatir tokonya yang berada di luar Plaza Sukamai ikutan hangus dilalap sijago merah. “Hanya bisa berdoa. Tadi saya sudah bilang agar yang di samping-samping disiram menghindari apinya merambat,” katanya.
Sambil mendekap kedua tangannya, Nefit menatap nanar api yang menjilat-jilat di lantai tiga. Semeter dari sumber api, barang dagangan Nefit menumpuk tak dapat dikeluarkan.
Pantauan kru bertuahpos.com, petugas pemadam kebakaran masih mencoba menyemprot dan menyisir dalam gedung mencari korban jiwa. Aparat kepolisian dibantu TNI melakukan pengamanan agar ratusan masyarakat yang menonton tidak mendekat ke sumber api.
Sebelumnya Wakapolres Pekanbaru Sugeng Putut Wicaksono kepada bertuahpos.com menyangkal adanya kabar yang menyebutkan bahwa musibah terbakarnya Ramayana Pekanbaru, menelan korban sebanyak 17 orang. “Yang benar itu dua orang Damkar kena pecahan kaca dan barang-barang. Tidak benar adanya korban 17 orang itu,” katanya, Rabu (9/12/2015).
Pihak kepolisian sendiri saat ini masih belum berani masuk kedalam untuk melihat keadaan apakah ada korban atau tidak dalam peristiwa kebakaran tersebut. “Selain itu, dari keterangan pihak Damkar juga belum melihat adanya korban,” jelasnya.
Menurut keterangan Putut, sebanyak 900 lebih kios terbakar dalam kejadian tersebut. Selain itu, damkar juga telah menurunkan 25 unit mobil, baik itu dari provinsi, Chevron, Dinas Kebersihan dan Pertamanan serta dari Badan Pemadaman Kebakaran dan Penanggulangan Bencana (BPKPB).
“Untuk sementara ini kita tidak mengetahui penyebabnya apa maupun kerugian. Yang jelas untuk saat ini semuanya masih melakukan pemadaman. Saat ini untuk mengetahui penyebab kebakaran di Ramayana, tim Laboratorium forensik dari Sumatera Utara sedang dalam perjalanan untuk mengetahui penyebab kebakaran,” ujar Putut.
Saat ini, pihak BPKPB masih melakukan pemadaman Ramayana yang masih terbakar. Bahkan mobil damkarpun silih berganti untuk mengisi air pemadaman api. Lebih dari 18 jam Ramayana yang terletak di jalan Sudirman, Pekanbaru belum berhasil dipadamkan. Pantauan dilapangan, bagian samping ramayana sudah hangus dilalap si jago. (Riki)