BERTUAHPOS.COM, PEKANBARU – Pemprov Riau mencatat sebanyak 338 kilometer jalan milik provinsi belum semenisasi. Sebagian besar masih tanah. Pada saat musim hujan jalan tersebut berlobang dan sulit dilintasi kendaraan.
Gubernur Riau Syamsuar mengakui bahwa dirinya sudah pernah melakukan konsultasi dengan pemerintah pusat terhadap upaya penyelesaiannya. Jika hanya mengandalkan APBD Riau, diyakini tidak akan sanggup memperbaiki jalan sepanjang 338 kilometer itu.
“Kalau kami hanya mengandalkan APBD saja, mungkin 10 tahun kedepan tak akan selesai pembangunan jalan itu,” kata Syamsuar, Rabu, 30 Oktober 2019.
Syamsuar menyebut antara eksekutif dan legislatif perlu saling ‘berjabat tangan’. Sinergi antar keduanya dibutuhkan untuk menemukan sumber-sumber dana baru dalam upaya penyelesaian masalah infrastruktur di provinsi ini.
Dia menjelaskan, diantara sumber dana bisa untuk pembangunan infrastruktur yakni dengan memanfaatkan dana transfer pusat, serta sumber-sumber dana lainnya yang ada dalam APBN. Legislatiflah yang menjalankan fungsi pengawasannya agar realisasi pekerjaan tersebut sesuai dengan ketentuan berlaku.
Sejauh ini, dijelaskan Syamsuar, pembangunan infrastruktur masih menggunakan sumber dana dari APBD dan APBN dengan merujuk pada RPJMDÂ yang telah disusun, sesaui dengan kemampuan dan kondisi keuangan daerah.
Prioritas percepatan pembangunan infrastruktur yang dibutuhkan Riau, sebut Syamsuar, berkaitan dengan jalan dan jembatan. Termasuk untuk percepatan pembangunan tol Pekanbaru-Dumai yang kini tengah progres, masih ada kendala dalam hal pembebasan lahan berkaitan dengan ganti rugi.
“Makanya untuk penyelesaian persoalan infrastruktur di Riau sangat membutuhkan sumber-sumber anggaran baru. Dan didukung oleh berbagai pihak, baik pemerintah pusat maupun swasta,” sebutnya. (bpc3)