BERTUAHPOS.COM, PEKANBARU – Hujan yang sering terjadi beberapa hari ini menyebabkan banyak bencana alam yang terjadi seperti banjir dan longsor di beberapa daerah, khususnya Riau.
Salah satunya banjir yang melanda daerah Kampar, Riau, tepatnya di Desa Birandang Kabupaten Kampar. Desa ini mengalami banjir yang cukup parah, dikabarkan hingga 30 rumah warga yang terkena banjir.
Banjir hingga setinggi lutut orang dewasa ini mengakibatkan masyarakat susah untuk beraktivitas ataupun mencari nafkah. Namun bantuan dari pemerintah belum ada yang disalurkan.
Seperti yang dikatakan Nurhayati, korban banjir di Birandang bahwa sulit bagi warga Birandang keluar rumah untuk beraktifitas ataupun mencari nafkah. “Kalau keluar rumah, mandi banjir kami,” pungkasnya.
Nurhayati mengaku warga Birandang tidak menerima sedikitpun bantuan dari pemerintah, apalagi posko pengungsian. Sementara warga hanya mengungsi di tempat keluarga yang tidak terkena banjir, di rumah yang bertingkat dan kebanyakan warga mengungsi di SD yang tidak terkena banjir.
“Sudah hampir empat hari banjir di Birandang tapi sedikitpun tidak ada bantuan dari pemerintah. Kami masih untung rumahnya tingkat jadi bisa tidur di atas, kasihan tetangga yang rumahnya tidak tingkat jadi susah cari tempat mengungsi. Kebanyakan warga ngungsi di SD yang tidak terkena banjir itupun sudah penuh,” ungkap Nurhayanti, Kamis 13 Desember 2018.
Akibat banjir ini tentunya banyak kerugian yang dialami oleh korban banjir, seperti susahnya warga untuk beraktivitas mencari nafkah dan hampir semua barang-barang di rumah mereka terendam banjir.
Nurhayanti berharap agar banjir segera surut dan tidak lagi terjadi dan warga bisa beraktivitas seperti semula.Â
“Dan pemerintah segera menurunkan bantuan,” harapnya.
Sama halnya dengan Mardiah warga Birandang Kampar yang merasa gelisah setiap hujan turun, karena takut air semakin tinggi dan merendam rumah mereka. “Setiap hujan turun rasanya dihantui takut air akan semakin naik,” katanya.
Mardiah juga memiliki harapan yang sama seperti Nurhayanti. “Kami ini korban, kami butuh bantuan, butuh posko dimana kami akan mengadu, semua harta benda habis akibat banjir. Rumah saudarapun habis terkena banjir, kami hanya dapat ngungsi di SD Birandang, hanya disitu satu-satunya tempat kosong yang tidak terkena banjir,” tutur Mardiah. (cr1)