BERTUAHPOS.COM, PEKANBARU – Harga kelapa di Kabupaten Inhil sedang terjun bebas. Dari awalnya Rp2.700 hingga Rp3.700, kini harga kelapa ada di kisaran Rp450 hingga Rp600 per butir di tingkat petani.
Bupati Indragiri Hilir, HM Wardan juga mengakui bahwa harga kelapa saat ini sedang turun-turunnya. Namun, Wardan belum memberikan jawaban untuk solusi jangka pendek.
Dikatakan Wardan, agar selanjutnya petani tidak tergantung pada harga per butir, pihaknya akan mengusahakan agar kelapa petani tak lagi dijual dalam bentuk butiran utuh, melainkan sudah berbentuk barang jadi atau setengah jadi.
“Kalau dulu masyarakat hanya menjual kelapa bulat, kedepan harus lebih ditingkatkan. Yang dijual adalah barang jadi atau setengah jadi. Kita manfaatkan turunan dari kelapa itu,” ujar Wardan kepada bertuahpos.com, Jumat 23 November 2018.
Dikatakan Wardan, 70 persen ekonomi di Inhil ditopang oleh perkebunan kelapa. Tercatat, di Inhil perkebunan kelapa mencapai 432 ribu hektare.
Sebagaimana diberitakan sebelumnya, harga kelapa di tingkat petani sangat rendah. Salah satu warga Keritang, Jusman mengatakan bahwa saat ini harga kelapa di tingkat petani sangat rendah, yakni di kisaran harga Rp600 per butir. Dengan harga itu, lanjut Jusman, banyak petani yang memilih tidak memanen kelapanya hingga dibiarkan rusak.
“Bagaimana lagi, dengan harga segitu, pasti rugi,” kata Jusman.
Hal yang sama juga dikatakan Nana, warga Tembilahan. Menurut dia, harga di tingkat petani saat ini sangat jauh menurun.
“Sebelumnya per butir itu, bisa mencapai Rp2.700 sampai Rp3.700, untuk kelapa kualitas baik. Sekarang bahkan ada yang membeli di harga Rp450 di tingkat petani,” pungkasnya. (bpc2)