BERTUAHPOS.COM, LIMAPULUH KOTA – Sepekan terakhir harga Gambir di Kecamatan Kapur IX, Kabupaten Limapuluh Kota, Propinsi Sumatera Barat, tembus angka Rp 107000 perkilogram.
Harga itu, tertinggi dalam sejarah Gambir di Kapur IX. Dimana sebelumnya hanya berkisar Rp 60-75 ribu perkilogra. Dengan tingginya harga Gambir, membuat penghasilan masyarakat Kapur IX meningkat tajam, bahkan melebihi pendapatan rata-rata nasional Indonesia.
“Harga Gambir melebihi Rp 100 ribu perkilogram. Jadi setiap hari petani Gambir dan pekerja atau tukang Kampo Gambir bisa berpenghasilan Rp 500 ribu, maka satu bulan mencapai Rp 15 juta, angka ini membuat pendapatan rata-rata nasional masyarakat Kapur IX tertinggi di Indonesia,” jelas Camat Pangkalan Andri Yasmen, Senin (30/1/2017) kepada Bertuahpos.com.
Dia menyebut, setiap masyarakat di Kapur IX memiliki satu bidang lahan gambir dengan luas mencapai 2 hektare. Dimana, masyarakat bisa penen Gambir dua kali satu minggu, dan setiap kali panen bisa mencapai 300 kilogram.
“Ini berkah luar biasa yang diterima masyarakat kami. Mahalnya harga Gambir membuat daya beli masyarakat tinggi dan peredaran uang banyak. Tentu saja nikmat besar ini hendaknya membuat masyarakat semakin dekat dengan Allah,” harap Camat.
Sampai kini, disebutkan Camat, dipasaran masih saja ada ditemukan kualitas Gambir bercampur dengan pupuk dan tanah. Untuk itu, masyarakat petani Gambir berharap agar ada perda terkait kualitas Gambir, agar terjamin dan terjaga dengan baik hingga kepasar internasional.
“Kualitas Gambir kita terbaik, meski begitu kita perlu ada perda yang mengatur soal kualitas Gambir, ini tentu agar kualitas hasil Gambir kita terjamin sampai kepasar Internasional,” sebutnya.
Penulis : Khatik