BERTUAHPOS.COM (BPC), PEKANBARU – Saat ini beredar dugaan bahwa DPRD meminta dana sebesar Rp 10 miliar per dewan untuk daerah masing-masing dapil. Namun, tudingan tersebut tentunya dibantah oleh kalangan dewan DPRD Riau.
Dugaan tersebut muncul karena adanya penundaan KUA PPAS APBD Perubahan yang selalu dibatalkan belakangan ini.
Wakil Ketua DPRD Riau, Noviwaldy Jusman, menyebutkan bahwa penundaan KUA PPAS yang berlangsung karena adanya perbedaan persepsi dari sesama anggota banggar DPRD. “Cuma perbedaan penafsiran sesama anggota saja. Setelah itu dapat dipahami makanya tetap masuk,” katanya Kamis sore kemarin.
Senada dengan Noviwaldy, anggota DPRD lainnya, Mansyur, juga membantah hal tersebut. Dirinya menyebutkan penundaan KUA PPAS yang terjadi belakangan ini dikarenakan adanya perbedaan persepsi undang-undang. Sehingga terjadi perdebatan antara banggar dan dewan.
“Tidak ada itu dewan yang minta uang, penundaan kemaren itu karena persepsi dewan,” katanya.
Sementara itu anggota DPRD Riau, Asri Auzar, membantah adanya hal tersebut. Sekretaris Komisi D tersebut mengatakan bahwa itu hanyalah isu. “Tidak ada itu, itu cuma hanya isu saja,” katanya. (Iqbal)