BERTUAHPOS.COM, LIMAPULUH KOTA – Tidak jarang masyarakat di Indonesia mengeluhkan buruknya pelayanan yang diberikan Aparatur Sipil Negara (ASN) dari tingkat Kelurahan hingga Dinas.
Kondisi itu membuat paradigma jika selama ini ASN dilayani oleh masyarakat, bukan melayani. Hal itu diwanti-wanti oleh Bupati Limapuluh Kota Irfendi Arbi, agar ASN di lingkungan Kabupaten Limapuluh Kota bukan dilayani, tetapi harus melayani masyarakat.
“Sejak dari sekarang jangan lagi berharap dilayani, sebab bapak dan ibuk ditugaskan untuk melayani masyarakat, bukan dilayani oleh masyarakat,” begitu disampaikan Bupati Limapuluh Kota, Propinsi Sumatera Barat, Irfendi Arbi ketika melakukan rapat koordinasi dengan seluruh pejabat eselon II, III, dan IV di Lingkungan Pemkab Limapuluh Kota di Kantor Bupati setempat.
Bupati mengingatkan bahwa, perubahan pola pikir itu merupakan tuntutan reformasi birokrasi, karena itu Pemkab Limapuluh Kota terus memberikan pembinaan agar ASN benar-banar memahami tugas dan fungsinya.
Perubahan pola pikir dikalangan ASN tentu saja bertujuan untuk meningkatkan penyelenggaraan pelayanan publik yang berkualitas bagi masyarakat yang ada di daerah ini. Kemudian juga dalam rangka percepatan pembangunan di Kabupaten Limapuluh Kota, maka sudah saatnya asn bekerja keras.
“ASN merupakan ujung tombak dimasing-masing satuan kerja. Mulai dari Nagari, Kecamatan hingga SKPD,” jelas orang nomor wahid di luak nan Bungsu itu.
Lebih jauh dikatakannya sesuai dengan Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2009, PP Nomor 96 Tahun 2012 dan Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 76 Tahun 2013, maka sudah jadi keharusan untuk memberikan pelayanan prima kepada masyarakat.
“Dalam aturan itu juga ada sanksi, berdasarkan amanah undang-undang, apabila ASN tidak memberikan pelayanan yang baik, maka yang bersangkutan dapat ditindak sesuai dengan Pasal 54 UU 20 Tahun 2009,” sebutnya.
Jauh-jauh hari Menpan RB Yuddy Chrisnandi sudah menyampaikan jika ASN sebagai garda terdepan pemerintah harus mampu meningkatkan pelayanan terhadap masyarakat sehingga dukungan dan kepercayaan masyarakat kembali tercipta.
Penulis: Khatik