“Sementara masih merujuk pada estimasi anggaran di tahun sebelumnya. Diprediksi tidak kurang dari Rp 16 milyar, bahkan bisa lebih,” ujar Direktur Penanganan Darurat BNPB J Tambunan, Rabu (25/02/2015).
Pada tahun sebelumnya, biaya yang digelontorkan untuk pembuatan hujan buatan di beberapa provinsi tergolong besar, yakni ratusan milyar untuk ke seluruhan provinsi.
Sementara ini, Pihak BNPB belum mematok berapa besaran angka, karena masih menunggu laporan dari provinsi lainnya, dalam siaga darurat Kebakaran Hutan dan Lahan (Karhut).
“Sekarang baru dua provinsi yang menyatakan siaga darurat Karhutla,” katanya.
Dia menambahkan kedua daerah itu yakni Riau dan Sumatra Selatan. Meski gambaran secara umum, sebanyak 68 ribu ton garam dan 2 pesawat TNI, dirinya tetap saja belum bisa memberikan gambaran besaran anggaran yang dipergunakan untuk membuat hujan buatan.
Persiapan tahap awal tetap akan mengaju pada hasil rapat yang berlangsung di ruang melati kantor gubrnuran, Selasa (24/02/2015). Namun dirinya tidak menampikkan, sewaktu-waktu jumlah titik api akan bertambah. (melba)