BERTUAHPOS.COM (BPC), PEKANBARU – Kalangan legislator mempertanyakan sikap perubahan nyata dalam gaungan promosi wisata Riau selama ini. Diklaim, promosi yang dilakukan hanya sekedar promosi tanpa memperlihatkan efek perubahan terhadap semua yang berkaitan dengan pariwisata itu sendiri.
Misal tentang terjadinya peningkatan jumlah wisatawan baik lokal maupun asing. Dimana belum pernah terekspos dari instansi terkait berapa peningkatan jumlah pengunjung ke salah satu objek wisata yang digaung-gaungkan.
Kemudian setiap iven atau gelaran wisata musiman atau tahunan di Provinsi Riau tidak terlihat persiapan untuk menyambut kedatangan wisatawan. Minimal memancing pengunjung lokal dengan pemberitahuan.
Launching “Riau Menyapa Dunia” beberapa waktu lalu diklaim belum sejalan dengan gairah pengunjung melirik Bumi Lancang Kuning. Dan bahkan dianggap hanya ‘celotehan’ pejabat di Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Disparekraf) Provinsi Riau ke Pemerintah Pusat dan ke pimpinan.
Anggota DPRD Riau, Siswadja Mulyadi mengerucutkan, minimal dalam persiapan menyambut iven Bakar Tongkang di Kabupaten Rokan Hilir (Rohil) yang rencana awal akan berlangsung 21 Juni 2016, minimal sudah ada umbul-umbul atau spanduk paling tidak di Kota Pekanbaru.
“Begitu juga dengan di bandara. Karena Pekanbaru adalah akses utama dan awal untuk mengelilingi Riau ini,” kata Wiswadja, Senin (20/06/2016).
Iven-iven seperti itu kata Siwadja merupakan momen bagi Pemerintah menarik hati masyarakat untuk mengunjungi wisata-wisata yang ada di Riau. “Ini yang kita ubah agar masyarakat kita tidak menjadikan daerah lain sebagai wisata utama. Misalnya memilih ke Bukittinggi, atau ke Pulau. Sementara kita juga punya apa yang masyarakat butuhkan,” ungkap Siswadja.
Disebutkannya, seharusnya gaungan Riau The Homeland of Melayu tersebut sudah mulai memberikan efek sedikit demi sedikit terhadap perkembangan Provinsi Riau.
Dimana dimulai terjadinya peningkatan infrastruktur jalan, terutama yang menuju lokasi wisata. Kemudian kerjasama dengan biro-biro perjalanan, memasang pengumuman di bandara dan tempat-tempat umum lainnya.
Hal ini dianggap Siswadja hanya lebih kepada penghabisan anggaran. “Menghabiskan anggaran saja, terutama untuk promosi kalau tidak ada kegiatan yang nyata,” tegasnya.
Beberapa iven yang akan dipromosikan menasional bahkan mendunia di Riau adalah seperti Wisata Ombak Bono di Pelalawan, Bakar Tongkang di Rokan Hilir, Pacu Jalur di Kuansing, Istana Siak di Siak, Tour de Siak di Siak dan iven-iven lainnya. Kemudian Riau juga mempromosikan beberapa potensi wisata alamnya seperti air terjun, hutan mangrove dan lainnya. (yan)