BERTUAHPOS.COM — Bidang Pengawas HAM PBB meminta kepada Uni Emirat Arab agar memberikan informasi kelanjutan tentang kondisi status salah satu putri penguasa Dubai, Sheikha Latifa, dan bukti bahwa dia masih hidup.
Hal ini menyusur beredarnya video yang dikirim oleh Sheikha Latifa yang meminta tolong kareda diculik oleh keluarganya sendiri, yang tayang di BBC Panorama pada 16 Februari 2021.
Menurut video itu, dia disekap di sebuah vila dengan pengawalan ketat dari pasukan khusus kerajaan.
“Kami menyampaikan keprihatinan tentang situasi ini sehubungan dengan bukti video mengkhawatirkan yang muncul minggu ini. Kami meminta lebih banyak informasi dan klarifikasi tentang situasi Sheikha Latifa saat ini,” kata juru bicara Kantor Komisioner Tinggi Hak Asasi Manusia PBB Liz Throssell, dalam pengarahan secara virtual kepada di Jenewa, Jumat, 19 Februari 2021.
Pada 18 Februari 2021, Kantor Komisaris Tinggi PBB untuk Hak Asasi Manusia (OHCHR) telah mendekati kantor perwakilan permanen negara itu di Jenewa.
Badan ini akan terus memantau situasi dengan cermat. Kantor media pemerintah Dubai dan Kementerian Luar Negeri UAE belum menanggapi permintaan komentar yang dikeluarkan pada Jumat itu.
Kantor media Dubai awal pekan ini mempersilakan agar pertanyaan tentang video tersebut disampaikan ke kantor hukum penguasa Dubai, Sheikh Mohammed, yang belum menanggapi permintaan komentar.
Sheikha Latifa binti Mohammed al-Maktoum menarik perhatian internasional pada 2018 ketika sebuah kelompok hak asasi manusia merilis video yang dibuat olehnya yang menggambarkan upaya untuk melarikan diri dari Dubai.
Maret tahun lalu, seorang hakim Pengadilan Tinggi London mengatakan bahwa dia menerima serangkaian tuduhan yang dibuktikan oleh mantan istri Sheikh Mohammed, Putri Haya, dalam pertempuran hukum, termasuk bahwa syekh memerintahkan penculikan Latifa. (bpc2)