BERTUAHPOS(BPC), PEKANBARU – Bagi sebahagian orang mungkin asing dengan jenis minuman yang satu ini. Kesan berbada adalah campuan buah dalam minuman itu. Sebuah tanaman liar yang tumbuh di pinggiran sungai itu ternyata menjadi santapan segar untuk dinikmati di tengah hari.
Nipah adalah jenis tanaman palem yang bentuknya tidak memiliki batang. Tanaman ini tumbuh di sepanjang aliran sungai daerah rawa. Pohon nipah memiliki buah dengan bentuk berigi banyak berwarna coklat. Dalam satu bungkalan atau satu tandah berisi puluhan bahkan ratusan buah nipah.
Isi buah nipah seperti buah kolang-kaling, putih seperti buah leci. Buah nipah yang muda memiliki rasa yang manis dan berair. Teksturb buah nipah muda sangat lembut, semakin tua semakin kenyal. Dan buah nipah dengan usia yang terlalu tua malah memiliki tekstur keras seperti batu.
Selain mudah ditemukan di pinggiran sungai, masyarakat Desa Simpang Gaung, Kecamatan Gaung biasa mengkonsumsi buah ini dengan sirup, untuk melepas dahaga di tengah pasas terik disiang hari. Rasanya yang segar dijamin membuat ketagihan. Apalagi tambah pecahan atau serutan batu es dalam gelas.
Jenis minuman ini tidak bisa ditemuka cafe atau tempat makan seperti biasa. Masyarakat yang ingin mengkonsumsi buah ini, akan turun ke pinggir sungai dan menebang beberapa tandan buah nipah untuk bawa pulang.
Bertuahpos.com disuguhkan segelas es buah nipah saat bertandang ke desa itu. Kawi, seorang kepala rumah tangga berkenan turun ke pinggir sungai untuk menebang setandan buah nipah yang tumbuh di belakang rumahnya. Dan istrinya bersedia membuatkan beberapa gelas es buah nipah.
“Kalau dulu sering dan banyak orang sini buat es ini. Sekarang sudah jarang. Paling sesekali saja, kalau pengen buat. Pohonnya tidak pernah ditanam. Tumbuh sendiri di pinggir sungai,” ujar Kawi.
Setelah dipisahakan isi dari kulitnya, buah bewarna putih itu dicuci dengan air bersih dan langsung dikumpulkan ke dalam gelas. Selanjutnya barulah dituangkan dengan air sirup dan serutan es baru. Perpaduan rasa sirup yang dingin dengan manis buah nipah yang kenyal terasa sungguh memanjakan selera.
Masyarakat di Desa ini biasanya menikmati es buah nipah sambil duduk santai di atas teras depan rumah panggung yang terbuat dari kayu, di pinggiran sungai. Semakin nikman dengan hembusan angin laut yang pelan di tengah terik matahari.
Pada dasarnya, masarakat telah banyak menikmati manfaat dari pohon nipah yang tumbuh di pinggiran sungai Gaung itu. Sejak dulu, sebagian besar penduduk menggunakan daun nipah untuk dibuat menjadi atap rumah. Serangkan dahannya yang kering bisa digubakan untuk dinding gubuk yang dianyam seperti tikar.
“Kalau orang dulu, sambil mengambil daun nipah, merrka langsung membawa pulang buah nipah. Sembari membuat atap rumah, buahnya disuguhkan untuk disantap melepas penat,” ujar Almon, salah seorang tokoh masyarakat di desa itu.
Penulis: Melba