BERTUAHPOS.COM (BCP), PEKANBARU – Titipan surat dari pimpinan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) yang dikirimkan langsung ke Pelaksana Tugas (Plt) Gubernur Riau Arsyadjuliandi Rachman, bukan menakar persoalan seberapa kuat menjadi landasan Pemprov Riau untuk memberdayakan venues PON yang kini terbengkalai.
“Surat itu bukan masalah kuat tidak kuat bagi pemerintah untuk menjalankan. Tapi, sarana dan fasilitas olahraga itu sudah menelan dana besar. Tapi tidak dimanfaatkan,” kata Komisionet KPK Basariah Panjaitan.
Dia menambahkan dalam status proses hukum yang sedang berlangsung bahwa gedung sarana olahraga itu tidak dalam status penyitaan KPK.
Dengan kata lain Pemprov Riau boleh memanfaatkan fasilitas sarana dan prasarana bangunan itu untuk kegiatan olahraga. Termasuk sistem pengelolaan sudah bisa dijalankan oleh Pemda.
Basariah menegaskan bukan berarti setelah ditetapkannya status hukum yang membelit sejumlah petinggi Riau dalam kasus korupsi PON, segala fasilitas bangunan itu juga mandek dan dibiarkan terbengkalai.
“Surat itu lebih tepatnya pernyataan resmi yang dikeluarkan oleh KPK bahwa Pemda tetap boleh memanfaatkan fasilitas sara olahraga itu,” sambungnya.
Sebab, untuk hal pengelolaan bukan masuk dalam ranah KPK. Mengingat tidak sedikit dana negara sudah disalurkan untuk pembangunan gedung sarana olahraga itu.
Dia mengakatan Pemprov bisa melakukan kerjasama dengan KPK dalam hal menciptakan tata kelola pemerintahan yang bersih dan sejalan dengan prosedurah aturan berlaku.
Terjeratnya sejumlah pejabat penting di Riau dalam kasus korupsi PON pada tahun 2012 lalu, setidaknya sudah cukup menambah daftar buruk kinerja pemerintah dalam mengelola keuangan negara.
Kerjasama yang dimaksud Basariah yakni kedepan, Pemprov Riau juga ikut mendukung terciptanya tata kelola pemerintahan bersih. Salah satu langkah yang bisa dilakukan yakni dengan meningkatkan kualitas SDM pejabat Riau.
“Apalagi di Riau. Seharusnya di sini tidak ada orang miskin. Pendidikan gratis, dan segala macamnya,” sambungnya.
Bertuahpos.com sempat melakukan kunjungan ke Main Stadion di Jalan Naga Sakti, Panam Pekanbaru. Hampir setiap sudut bagian bangunan itu tumbuh rumput liar, tidak ubahnya seperti semak belukar. Tempat ini dulunya dibangun taman dan lahan parkir yang luas.
Sementara dibagian dalam bangunan itu, pemandangan serupa juga terlihat dilapangan sepak bola. Rumput yang dulunya tumbuh rapi kini sudah banyak ditumbuhi tumbuhan liar. Beberapa ruangan bahkan tampak rusak dan berair.
Penulis: Melba