BERTUAHPOS.COM (BPC), PEKANBARU – Pekan kedua Agustus harga daging sapi di pasaran masih bertahan Rp120 ribu per kilogramnya. Kondisi harga daging seperti ini disebabkan suplai daging mengalami sedikit kendala beberapa waktu belakangan ini.
“Jumlahnya makin sedikit. Sementara untuk harga tidak bisa dinaikkan mengingat daya beli masyarakat masih sangat rendah karena harga yang masih tinggi,” kata Erik pedagang daging sapi di pasar Palapa Pekanbaru.
Sebelumnya harga daging sempat merangkak naik dari harga Rp120 menjadi Rp130 ribu per kilogramnya. Kenaikan itu sejalan dengan momentum lebaran. Namun, masyarakat sempat mengeluhkan kondisi harga daging sapi tidak turun ke harga normal yakni Rp110 ribu per kilogramnya. Kini harga daging sapi masih bertahan diharga Rp120 ribu per kilogramnya.
Namun demikian, tingginya harga malah terjadi pada komunitas telur ayam ras, yakni berkisar pada harga Rp42 ribu sampai Rp44 ribu per papannya. Terjadi kenaikan harga sebesar Rp2 ribu sampai Rp4 ribu di banding harga sebelumnya yakni Rp40 ribu per papannya.
“Naiknya harga telur karena memang permintaan masyarakat terhadap telur ayam masih tinggi. Telur masih menjadi kebutuhan pengganti masyarakat terhadap daging, ayam dan ikan,” ujar Neli salah seorang pedagang sembako di pasar itu.
Untuk harga telur sendiri memang sudah terjadi kenaikan sejak seminggu yang lalu. Belum membaiknya harga kebutuhan masyarakat seperti daging yang masih tinggi membuat masyarakat sebagian besar pindah ke telur ayam ras.
Namun demikian dia menambahkan, untuk saat ini, ada banyak permintaan telur untuk dibawa ke luar pulau Sumatra. Oleh sebab itu, suplai telur untuk kebutuhan lokal juga tergolong sedikit dan harga merangkak naik.
Selanjutnya, untuk harga ayam ras, sempat mengalami penurunan harga, dari sebelumnya di harga Rp28 ribu, kini turun menjadi Rp27 ribu sampai Rp26 ribu per kilogrannya. Namun demikian, harga tersebut masih tergolong tinggi dan membuat masyarakat enggan untuk mengkonsumsi daging ayam ras.
“Kalau harga ayam masih seperti ini masih sulit kita. Untuk hari biasa saja, 50 kilo ayam ras tidak habis terjual. Paling cuma sanggup menghabiskan 40 kilo,” kata Baiyah, salah seorang penjual ayam ras di pasar Palapa Pekanbaru.
Pernah menyentuh harga sampai Rp32 ribu, membuat daftar harga ayam ras tertinggi sepanjang 12 tahun terakhir. “Saya sudah 12 tahun jual ayam, memang ini harga yang paling tinggi. Sebelumnya tidak pernah harga ayam potong menyentuh harga sampai Rp32 hingga Rp35 ribu per kilogrannya,” ujarnya
Dia juga mengeluhkan harga ayam yang masih tinggi akan sangat berpengaruh terhadap sepinya dagangannya. Baiyah dan para pedagang lainnya belum bisa berbuat banyak. Sebagian besar masyarakat yang datang ke kiosnya hanya untuk menanyakan apakah harga ayam sudah turun atau belum.
Penulis: Dilla