BERTUAHPOS.COM (BPC), PEKANBARU – Pihak Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Pekanbaru tengah memantau Peredaran distribusi elpiji bersubsidi 3 kg. Pasalnya beredar kabar ada gas bersubsidi asal Sumatera Barat (Sumbar) masuk ke wilayah Riau.
Hal itu disampaikan Kepala Bidang (Kabid) Perdagangan Disperindag Pekanbaru, Mas Irba H Sulaiman. Dirinya menyebut jika kedapatan beredar gas asal luar Provinsi Riau maka akan disita. “Kalau ketemu gas ilegal itu masuk ke Pekanbaru akan kami sita,†sebutnya, Selasa (19/07/2016).
Untuk mengantisipasi hal itu terjadi pihaknya intensifkan pengawasan di jalur-jalur masuk terutama di daerah perbatasan seperti Kabupaten Kampar. “Begitu juga dengan pengawasan akan kami pantau langsung ke lapangan,” sebutnya.
Sebab kejadian beredarnya tabung gas dari luar Provinsi Riau sudah ada di Kuansing. Menimbang hal tersebut bukan tidak mungkin hal yang sama berpeluang terjadi di Pekanbaru. “Ada kemungkinan walau kecil. Pasalnya harga gas di Pekanbaru dan di Kampar jauh lebih murah dibanding harga jual di Sumbar. Artinya secara bisnis rugi menjualnya ke Pekanbaru,†sebut Irba. Di Pekanbaru pemerintah sudah menetapkan Harga Eceran Tertinggi (HET) elpiji bersubsidi Rp 18 ribu per tabung.
Untuk itu Irba meminta agar masyarakat segera melaporkan ke pihaknya bila menemukan gas asal Sumbar di pangkalan. Selain itu ada perbedaan asal Pekanbaru dengan gas yang berasal dari luar Provinsi Riau, Irba menjawab bisa dilihat dari warna seal capnya atau karet di tabung gas berwarna putih.
” Jadi kalau cap segel bukan berwarna putih, itu bukan gas elpiji dari Pekanbaru dan perlu diwaspadai apakah isinya sesuai dengan ukuran gas yang dibeli. Sebelum dibawa pulang minta kepada penjual agat menimbangnya lebih dahulu,†ujarnya.
Penulis: Riki