BERTUAHPOS.COM (BPC), PEKANBARU – Dinas Pendidikan Kota Pekanbaru sebelumnya telah mengumumkan bahwa, pada tanggal 7 Mei lalu merupakan pengumuman lulus atau tidaknya siswa pada saat ujian nasional (UN) tingkat SMA sederajat.
“Kemarin itu pengumumannya tanggal 7 mei dan laporannya sejak tanggal 5 mei kita memang sudah dapat informasinya bahwa pengumumannya dimajukan,” kata Kepala Dinas Pendidikan Pekanbaru Abdul Jamal, Senin (9/5/2016).
Pada saat tanggal 7 mei tersebut, seluruh kepala sekolah baik SMA, SMK maupun MA melakukan rapat di pagi harinya. Sekarang ini, yang menentukan siswa lulus atau tidak itu adalah sekolah itu sendiri.
“Mereka dinyatakan lulus atau tidak berdasarkan ujian sekolah. Jadi yang kita umumkan kemarin itu adalah hasil ujian nasionalnya. Ujian nasional ini tidak lagi menjadi kriteria penentu lulus tidaknya seorang siswa,” ucap Jamal.
Sampai hari ini dari beberapa sekolah baik swasta maupun negeri yang dihubungi oleh Dinas Pendidikan, tingkat kelulusan ujian nasional siswa untuk tingkatan SMA mencapai 100 persen.
“Meski data belum masuk semua, tapi dari yang telah kita kontek, Alhamdulillah siswanya lulus untuk tahun ini. Untuk tahun lalu juga sama, siswa yang lulus 100 persen semua,” jelasnya.
Untuk nilai ujian nasional yang paling tertinggi di Pekanbaru adalah ujian kategori Ilmu Pengetahuan Alam (IPA). “Hasil ujian inikan relatif, tapi untuk IPA di SMA masih rangking satu. Dan kalau ada nilai yang naik dan turun itu masih wajar,” ungkapnya.
Selain itu, kata Jamal, jika ada siswa SMA yang tidak lulus ujian nasional kemarin. Dirinya masih bisa mengikuti ujian nasional ulang atau remedial. Karena ujian nasional bukan penentu kelulusan.
“Mereka masih bisa ikut remedial, karena ujian nasional bukan penentu kelulusan. Yang menentukan kelulusan adalah ujian sekolah,” tutup Jamal.
Sebagaimana diberitakan sebelumnya, Jamal pernah menjelaskan bahwa jumlah peserta SMA dan SMK yang mengikuti UN sebanyak 15.342 siswa. Ujian tahun ini menggunakan dua cara yakni ujian nasional secara manual dan ujian nasional berbasis komputer.
Untuk SMA yang menggunakan ujian berbasis UNBK ini ada sebanyak 8 sekolah. Sedangkan untuk SMK yang menggunakan sistem UNBK sebanyak 15 sekolah.
Penulis: Iqbal