BERTUAHPOS.COM, PEKANBARU — Hari Anak merupakan upaya Negara untuk memberikan penghormatan, perlindungan dan pemenuhan hak-hak anak sebagai generasi penerus bangsa, serta momentum menggugah kepedulian segenap elemen bangsa dalam mewujudkan Indonesia Layak Anak (IDOLA) di Tahun 2030.
Dalam rangka memeriahkan Hari Anak Nasional (HAN) yang diperingati pada tanggal 23 Juli setiap tahunnya, Pemerintah Provinsi Riau menyelenggarakan Peringatan HAN Tingkat Provinsi terpusat di Balai Serindit Gedung Daerah Provinsi Riau, Rabu, 27 Juli 2022.
Mengusung tema “Anak Terlindungi, Indonesia Maju”, kegiatan yang dihadiri Wakil Gubernur Riau H Edy Natar Nasution, perwakilan Forum Komunikasi Pimpinan Daerah, Instansi/Lembaga mitra kerja dibidang perlindungan anak, dan Wakil Ketua I Tim Penggerak PKK Provinsi Riau ini terlaksana dengan meriah dan penuh suka cita melibatkan pelajar berbagai tingkatan di Kota Pekanbaru, dan penampilan kesenian dari anak-anak kabupaten/kota.
Wakil Gubernur Riau (Wagubri), H Edy Natar Nasution berharap Hari Anak ini selain menjadi wahana refleksi bangsa dalam perlindungan anak juga menjadi wadah bagi anak mengaktualisasikan dirinya dalam berbagai kegiatan positif, salah satunya melalui ajang pertunjukan kreasi seni dan budaya.
Karena menurut Wakil Gubernur karakter anak dipengaruhi oleh banyak faktor, dimana salah satunya adalah lingkungan keluarga yang menitik beratkan pada pola pengasuhan. Selain itu lingkungan kota yang asri dan ramah terhadap lansia, perempuan dan anak juga menjadi salah satu barometer pembangunan saat ini.
Bagaimana suatu pemerintahan mampu menciptakan wilayah yang aman dan nyaman bagi warganya menjadi mimpi dan harapan semua pihak, tidak terkecuali bagi anak.
“Kami berharap melalui momentum HAN ini kedepannya mampu mendorong kita semua mulai dari unsur Pemerintah, Dunia Usaha, Lembaga Kemasyarakatan, Dunia Pendidikan dan Media Massa untuk menjadi leading sector dalam melakukan kerja-kerja aktif yang berimplikasi langsung terhadap tumbuh kembang anak dengan melakukan upaya pemenuhan hak dan perlindungan khusus anak di sektor masing-masing,” ungkap H Edy Natar Nasuiton.
Hal ini menurut Wagubri dapat dilakukan melalui pengintegrasian komitmen kedalam program Kabupaten/Kota Layak Anak (KLA) yang telah dikembangkan pemerintah pusat sebagai bentuk implementasi setelah meratifikasi Konvensi Hak Anak melalui Keputusan Presiden Nomor 36 Tahun 1990.
“Untuk itu pada kesempatan yang baik ini kami berikan apresiasi dan ucapan selamat kepada Pemerintah Kabupaten/Kota yang telah mengintegrasikan seluruh sumberdaya yang dimiliki dalam mewujudkan KLA di wilayahnya masing-masing,” ujar Wagubri. (galeri)