BERTUAHPOS.COM (BPC), SIAK – Kabupaten Siak tidak henti-hentinya torehkan prestasi. Kali ini, Siak beserta empat Kabupaten/Kota lainnya mendapat penghargaan dari Gubernur Riau Program Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3).
Prestasi yang diraih oleh Kabupaten Siak adalah melaksanakan program keselamatan dan kesehatan kerja (K3), dari sekian banyak perusahaan yang ada, hanya 6 perusahaan yang dinilai kecelakaan nihil (Zero Accident).
Saat dijumpai seusai acara, Bupati Siak yang wakili oleh Asisten Perekonomian dan Pembangunan, Syafrilenti, mengaku senang atas prestasi yang didapat. Ia menambahkan penghargaan tersebut merupakan salah satu komitmen pemerintah dalam hal keselamatan dan kesehatan kerja (K3).Â
“Alhamdulilah kita telah berkali-kali menerima penghargaan ini, penghargaan Pembina K3 Tingkat Provinsi Riau ini untuk yang ke 4 kalinya secara berturut,†ucap Syafrilenti di Balai Cerindit Gedung Daerah Provinsi Riau Rabu (24/5/17).
“Pemkab Siak, memotivasi perusahaan-perusahaan agar terus melengkapi seluruh karyawannya dengan peralatan keamanan selama bekerja. Dinas Tenaga Kerja terus mengimbau untuk melakukan pengawasan keamanan, keselamatan hingga kesehatan para karyawannya,” katanya usai acara.
Lenti menambahkan, pentingnya menjaga keselamatan dan kesehatan selama bekerja. Jangan sampai ada kecelakaan menimpa pekerja, sementara perusahaan tidak mengetahuinya,”Â
Penghargaan tersebut diserahkan oleh Kasrem 031/Wirabima Kolonel Czi I Nyoman Parwata, pada saat Rapat Koordinasi Gubernur Riau dengan Instansi Vertikal, Forkopimda dan Bupati/Walikota se-Provinsi Riau, di Pekanbaru.
Dalam pemaparannya, Wakil Gubernur Provinsi Riau Wan Thamrin mengatakan, penyelenggaraan Rakor ini memantapkan Koordinasi dan Sinergritas Gubernur Riau dengan Instansi Vertikal, Forkopimda, dan Bupati/Walikota Guna Antisipasi Keamanan, Ketertiban Umum dan menyambut Bulan Puasa dan Hari Raya Idul Fitri 1438H.
Selain itu, masih ada 4 tujuan dalam Rakor ini. Pertama, menguatkan 4 pilar kebangsaan menghadapi kondisi keamanan negara dan menjaga keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI). Â
Kedua, mengupayakan kebijakan strategis untuk meminimalisir permasalahan pendatang, pengungsi dan pencuri suara dari luar negeri yang tersebar di Provinsi Riau.
Ketiga, mengevaluasi keberadaan Lembaga Permasyarakatan di Provinsi Riau.
Keempat, memastikan ketersediaan dan kestabilan Bapokmas, angkutan lebaran, kebutuhan BBM dan LPG, listrik dan kesiapan infrastruktur jalan menjelang hari raya idul fitri tahun 2017.Â
“Masalah yang sering timbul ketika mau puasa dan lebaran adalah, naiknya harga kebutuhan pokok, sulitnya mencari bahan bakar, tingginya angka kriminal, kecelakaan di jalan raya serta peredaran petasan, kembang api dll,†tutup Wan Thamrin. (Adv)