BERTUAHPOS.COM, PEKANBARU – Gaji sebagai guru honorer yang seadanya membuat guru honorer terpaksa mencari penghasilan lain. Kegiatan ini dilakukan sepulang dari sekolah.
Seperti yang disampaikan salah satu guru honorer di Kuantan Singingi, Ales. Kepada bertuahpos.com, Ales mengaku pergi menyadap karet sepulang dari sekolah.
“Karena kalau mengandalkan gaji saja pasti tak cukup. Maka, dari menyadap karet, setidaknya bertambah penghasilan kami,” ujar Ales, Kamis 6 Desember 2018.
Bahkan, lanjut Ales, tidak jarang dirinya pulang sebelum waktu sekolah berakhir. Biasanya, dirinya pulang saat jam pelajaran terakhir.
“Sering saya izin sama guru lain untuk pulang duluan, supaya bisa pergi menyadap karet,” tambah dia.
Baca:Â Miris, SMA ini Hanya Punya 4 Guru PNS, Lainnya Honorer
Hal senada juga diungkapkan guru honorer lain, Sukri. Kepada bertuahpos.com, Sukri mengaku membuka les matematika pada hari Sabtu dan Minggu, demi mendapatkan tambahan penghasilan.
“Lumayanlah. Kami kan libur sabtu-minggu. Jadi, buka les. Kalau harap gaji saja, tak bisa,” ujar Sukri.
Baik Ales maupun Sukri mengaku gajinya tidaklah besar. Masing-masing mengaku hanya bergaji lebih kurang Rp1 juta, jumlah yang mereka katakan tidak akan cukup untuk 1 bulan. (bpc2)