BERTUAHPOS.COM, PEKANBARU – Gaji yang kecil tak menyurutkan semangat guru honorer komite untuk terus mengajar. Alasannya cuma 1, yaitu anak didik.
Seperti yang diungkapkan salah satu guru honorer di salah satu SMA di Kuantan Singingi, Sukri. Dikatakan Sukri, per bulannya dia mendapatkan gaji kurang lebih Rp1 juta.
“Gaji saya sebenarnya lebih baik dari sebagian besar gaji guru honorer lain. Tapi, hitung saja, Rp1 juta sebulan bisa apa? Cukup? Pasti tidak,” kata Sukri kepada bertuahpos.com, Selasa 4 Desember 2018.
Dikatakan Sukri, ketika menyoal gaji, ingin rasanya mencari pekerjaan lain yang mempunyai gaji lebih besar. Setidaknya gaji yang sesuai dengan Upah Minimum Regional (UMR).
Baca:Â Guru Honorer Komite Resah, Ada Isu BOSDA di Tahun 2019 Tak Lagi Turun
Namun, Sukri bertahan demi tetap bisa mengajar anak didiknya. Kata dia, di sekolahnya guru ada 20 orang, namun yang berstatus PNS hanyalah 4 orang.
“Kami tak bisa meninggalkan anak murid kami begitu saja. Kalau kami guru honorer pergi, siapa yang mengajar mereka. Guru di sekolah kami 20, yang PNS cuma 4 orang,” kata dia.
Lalu, apa harapan Sukri? Tidak banyak. Dia hanya ingin fasilitas sekolahnya dilengkapi, dan guru mendapatkan gaji setara UMR. “Kalau bisa PNS lebih baik, agar kami bisa tenang mengajar, dan tak disibukkan lagi mencari tambahan sepulang sekolah,” tambah dia.
Hal senada juga diungkapkan Yani. Namun, mirisnya, Yani digaji dengan sistem 1 minggu untuk 1 bulan. Artinya, berapa lama jam mengajar 1 minggu, Itulah gaji dia selama sebulan.
“Anggaplah 1 jam mengajar itu Rp20 ribu. Nah, saya cuma mengajar 20 jam per minggu, bahkan banyak yang kurang dari itu. Coba, berapa gaji kami sebulan?,” keluhnya. (bpc2)