BERTUAHPOS.COM, PEKANBARU – Kenaikan harga beras di Pekanbaru belakangan ini dikhawatirkan akan memicu inflasi tinggi bagi Provinsi Riau di akhir tahun.
Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Riau mencatat sepanjang Oktober 2018 secara tahun kalender inflasi Riau diangka 1,72 persen, dari target inflasi di bawah 2 persen.Â
Andil inflasi tinggi disumbangkan oleh kelompok bahan makanan diantaranya beras. Jika stabilitas harga beras tidak terjaga maka potensi kenaikan harga semakin besar, dan memberikan andil besar pula terhadap inflasi di Riau.Â
“Intinya penyebab inflasi bahan makanan dengan share 0,34 persen. Apalagi kalau beras naik sangat sensitif menaikkan angka inflasi,” katanya.Â
Harga beras di Kota Pekanbaru kembali mengalami kenaikan memasuki awal pekan ini, Selasa 20 November 2018.
Kepala Dinas Perdagangan dan Perindustrian (DPP) Kota Pekanbaru, Ingot Ahmad Hutasuhut, kenaikan tercatat pada tiga jenis beras. Diantaranya beras jenis belida, topi koki dan ramos.
“Harga beras mengalami kenaikan rata-rata dari kisaran Rp500 hingga Rp1.500 perkilogramnya dibandingkan harga pekan lalu,” ujar Ingot kepada bertuahpos.com.
Kenaikan harga beras juga dikatakan oleh pedagang beras di Pasar Panam, Riko. Menurutnya kenaikan harga beras dipengaruhi jumlah distribusi yang terganggu karena adanya gangguan faktor cuaca.
“Pekan ini harga beras naik lagi. Sama seperti pekan lalu, harga beras juga naik,” terangnya. (bpc3)Â