BERTUAHPOS.COM, PEKANBARU – Ada banyak cara yang dilakukan untuk menghemat anggaran. Salah satunya dengan memangkas dana perjalanan dinas.
Sekretaris Daerah Provinsi Riau, Ahmad Hijazi mengklaim bahwa Pemprov Riau sudah melakukan cara-cara tersebut. Meski tidak menutup defisit kas daerah, bentuk penghematan seperti ini setidaknya sedikit mengerem boros anggaran.Â
Hijazi bahkan tidak mempersoalkan jika dia harus melakukan perjalanan dinas dengan tiket pesawat kelas ekonomi, bukan kelas bisnis. “Kalau pakai kelas ekonomi untuk perjalanan dinas, bagi saya juga enggak apa-apa di tengah kondisi seperti ini,” katanya, Senin, 5 November 2018.Â
Dia menambahkan, pejabat lain sebaiknya juga melakukan hal serupa. Dalam kondisi keuangan daerah yang serba sulit seperti ini, kesadaran pejabat dalam melakukan penghematan anggaran memang dituntut. Artinya tidak bisa disamakan dengan kondisi kas di tahun-tahun sebelumnya.Â
Hijazi mengatakan untuk sekelas jabatannya, dana perjalanan dinas yang dikeluarkan biasanya sampai Rp3 juta untuk sekali perjalanan. Sementara untuk anggaran hotel sekitar Rp3,5 juta.
“Tapi kalau saya mau nginap di hotel yang harga Rp700 ribuan boleh, kan,” ungkapnya. “Termasuk kalau saya mau naik pesawat kelas ekonomi juga jauh lebih baik, bisa hemat,” sambungnya.
Untuk diketahui, 2018 Pemprov Riau mengalami defisit kas daerah. Diantara penyebabnya, dana transfer pusat untuk Dana Bagi Hasil (DBH) 2017 masih ditahan pemerintah pusat. Akibatnya Pemprov Riau dalam penyusunan APBD 2019 tidak lagi mematok dana besar.Â
2018 APBD Riau sebesar Rp10 triliun lebih. Namun di 2019 Pemprov Riau hanya mematok APBD Rp8,3 triliun. Jadi ada penurunan sekitar 20 persenan. Rp8,3 triliun itu di luar dana transfer pusat, artinya murni berpatokan pada pendapatan daerah semata. (bpc3)