BERTUAHPOS.COM, PEKANBARU – Belajar dari pengalaman defisit anggaran tahun 2018 Pemprov Riau memilih menyesuaikan dengan kemampuan pendapatan dari dana transfer pusat dalam menyusun APBD 2019.
Dipastikan jumlahnya juga menurun jika dibandingkan dengan APBD tahun ini. Perkiraan jumlahnya hanya Rp8 triliun. Ada penurunan sekitar Rp2 triliun jika dibandingkan dengan APBD 2018 sebesar Rp10 triliun.
Hal ini dibenarkan oleh Sekretaris Daerah Provinsi Riau, Ahmad Hijazi, saat diwawancarai wartawan Jumat kemarin di kantor Gubernur Riau. Dia mengatakan, terhadap pendapatan ini memang disesuaikan dengan kemampuan pusat dalam menyalurkan dana ke daerah.
“Jadi 3 triwulan saja dianggarkan. Kalau dianggarkan 4 triwulan nanti tunda salur dari pusat dan tunda bayar lagi dari kita ke rekanan, pusing lagi kita ,” ujarnya.
Selain itu, Hijazi menjelaskan, ada penyesuaian-penyesuaian dari hitungan penerimaan. Dia mengklaim kalau semuanya sudah dipersiapkan hanya tinggal dipaparkan ke Banggar.
“Kalau sudah setuju tinggal diketok,” sambungnya.
Kemudian asumsinya Pemprov Riau juga harus memprediksi pendapatan dengan pola roadmap 5 tahunan supaya sejalan dengan arah kebijakan jangka panjang.
“Di RPJMD itu semua akan kami tuangkan. Untuk 2019 memang turun dari tahun sebelumnya. Tapi kami menggarkan APBD sesuai dengan pendapatan kan. Supaya tidak ada istilah defisit anggara lagi sekarang. Kalau bisa SiLPA itu hanya untuk menutup kebutuhan gaji pegawai di awal tahun saja. (bpc3)Â