BERTUAHPOS.COM, PEKANBARU – Kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) di Kota Pekanbaru telah mencapai 209 orang. Angka ini tercatat hingga pertengahan bulan Agustus 2018 ini.
Melalui Dinas Kesehatan (Diskes) Kota Pekanbaru, dari 209 kasus DBD di Kota Pekanbaru hingga kini, setidaknya tercatat 2 orang telah meninggal dunia.
“Dua orang meninggal tercatat pada bulan April dan Mei lalu. Keduanya berasal dari Kecamatan Pekanbaru Kota,” ujar Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Diskes Kota Pekanbaru Gustiyanti, Senin 27 Agustus 2018.
Perempuan berkacamata ini menjelaskan, 209 kasus DBD terbagi dari 12 kecamatan yang ada di Kota Pekanbaru. Dimana Kecamatan Tampan menjadi daerah yang paling banyak warganya terserang penyakit yang disebabkan oleh gigitan nyamuk Aedes Aegypti tersebut.
“Hingga pertengahan Agustus 2018 ini saja, dari Kecamatan Tampan saja ada sebanyak 41 orang terkena DBD,” tuturnya ditemui bertuahpos.com Senin 27 Agustus 2018.
Meskipun tercatat masih ratusan kasus DBD di Pekanbaru, Gustiyanti mengklaim angka tahun 2018 ini justru mengalami penurunan dibandingkan tahun 2017 lalu.
“Jika dibandingkan tahun lalu, hingga pertengahan bulan Agustus 2017 tercatat ada sebanyak 458 kasus. Sementara tahun ini saja baru ada 209 kasus DBD di Pekanbaru. Ini jelas menurun,” terang Gustiyanti.
Sementara di tempat terpisah, Plt Kepala Diskes Kota Pekanbaru Zaini Rizaldy Saragih, mengatakan pihaknya melakukan pencegahan dan penekan angka DBD di Pekanbaru dengan beberapa program. Salah satunya kader jumantik.
“Dimana di setiap rumah ada satu kader jumantik. Kader inilah yang akan menyebarkan virus kebaikan cara-cara pencegahan DBD yang sebelumnya telah kami sosialisasikan,” pungkas Zaini.
Berikut jumlah kasus DBD di Pekanbaru hingga pertengahan bulan Agustus tahun 2018:
– Kecamatan Sukajadi 14 kasus,
– Kecamatan Senapelan 112 kasus,
– Kecamatan Pekanbaru Kota 8 kasus,
– Kecamatan Rumbai Pesisir 11 kasus,
– Kecamatan Rumbai 9 kasus,
– Kecamatan Limapuluh 9 kasus,
– Kecamatan Sail 2 kasus,
– Kecamatan Bukit Raya 16 kasus,
– Kecamatan Marpoyan Damai 19 kasus,
– Kecamatan Tenayan Raya 33 kasus,
– Kecamatan Tampan 41 kasus,
– Kecamatan Payung Sekaki 35 kasus. (bpc9)