BERTUAHPOS.COM, PEKANBARU – Mahasiswa Universitas Lancang Kuning (Unilak) yang tergabung dalam kelompok Unilak Peduli Pendidikan mengadakan kegiatan sosial di Desa Batu Sasak, Dusun Sialang Harapan Kampar Kiri Hulu, awal Mei lalu.
Seperti yang dikatakan oleh Rektor Unilak, Dr Hj Hasnati SH MH kepada bertuahpos.com, Kamis 17 Mei 2018, kegiatan ini berdedikasi untuk peningkatan kualitas dan pelayanan pendidikan. Dimana pada tahun ini fokus di sebuah Sekolah Dasar (SD) yang sedang dalam kondisi memprihatinkan.
“Unilak Peduli Pendidikan kali ini bertujuan untuk membantu SD Marginal yang berlokasi di Dusun Sialang Harapan, Desa Batu Sasak, Kampar Kiri Hulu, Riau. Kondisi institusi pendidikan yang tidak layak,” ujar Rektor Hasnati.
Rektor Hasnati turut menjelaskan, selama disana tim mahasiswa Unilak  menemukan bahwa SD Marginal memiliki tenaga pengajar yang berjumlah 1 orang. Selain itu Desa Batu Sasak tidak memiliki listrik, pompa air dan yang paling memprihatinkan.
“Tiadanya jembatan penghubung antara Desa Batu Sasak dan Dusun Sialang Harapan sehingga anak-anak terpaksa berjalan kaki menyebrangi sungai yang deras apabila sedang dangkal, namun bila air sungai pasang maka mereka menggunakan rakit hanya demi mendapatkan ilmu dari satu guru yang bernama Rosel,” tutur Rektor.
Sementara menurut Ketua Unilak Peduli Pendidikan Rio Arnaldy, sebelum melaksanakan kegiatan Peduli Pendidikan, pada bulan Maret lalu telah diadakan penggalangan dana di seluruh fakultas yang ada di Unilak. Dimana hasil penggalangan dana  kemudian dikumpulkan dan disumbangkan untuk menolong anak-anak SD Marginal.
“Ada buku, tas, pakaian dan alat tulis yang kita berikan kepada anak anak disana. Alhamdulillah mereka senang mendapatkan bantuan. Kami mengucapkan terimakasih kepada para donatur baik di Unilak maupun masyarakat yang telah ikut menyumbang,” ujar Rio.
Seperti yang diketahui, kegiatan mahasiswa Unilak digelar selama tiga hari. Mulai tanggal 4 hingga 6 Mei. Terhitung ada 10 relawan yang  berangkat ke Desa Batu Sasak dengan tujuan untuk memberikan bantuan berupa buku dan meresmikan perpustakaan SD Marginal.
Perjuangan mahasiswa Unilak tidaklah mudah, setidaknya butuh  waktu 8 jam menuju lokasi ditambah tidak ada lampu penerangan di sepanjang perjalanan. (bpc9)