BERTUAHPOS.COM (BPC), PEKANBARU – 38 orang dosen Universitas Islam Riau (UIR) akan menerima hibah Penelitian dan Pengabdian Masyarakat dari Pendidikan Tinggi Kementerian Riset, Tekhnologi dan Perguruan Tinggi tahun 2018.
Jumlah ini naik 100% lebih dari tahun 2017. Menurut Kepala Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LPPM) UIR, Evizal, tahun 2017 hanya 17 dosen UIR yang menerima hibah sedangkan di tahun 2016 hanya ada empat orang.
“Terjadi kenaikan penerima hibah dikti yang cukup signifikan di tahun ini. Kalau ditotal dananya berdasarkan proposal penelitian yang diajukan ke Dikti mencapai Rp1,15 miliar,” kata Evizal.
Kepada bertuahpos.com, Kamis (18/1/2018), Evizal menjelaskan, dosen penerima hibah Dikti adalah mereka yang mengajukan proposal penelitian berdasarkan skim yang tersedia, dan ini merupakan program tahunan Dikti. Ada ribuan proposal yang masuk dan setelah proposal-proposal tersebut diuji kelayakannya oleh reviewer, baru kemudian diumumkan proposal mana saja yang dinyatakan lolos.
“Bantuan penelitian terendah Rp 20 juta untuk penelitian pemula,” ujar Evizal
Evizal tak membantah bila disebut sangat sulit menembus hibah penelitian dikti. Persyaratan yang ditetapkan dalam pedoman penelitian juga cukup berat. Akan tetapi apabila penyusunan proposal dilakukan sesuai pedoman dan content yang diajukan memenuhi unsur kelayakan, tentulah reviewer memiliki pertimbangan lain meloloskan proposal yang diajukan.
“Skim yang tersedia dalam buku pedoman beragam formatnya. Kita tinggal mengikutinya saja. Memang perlu kesabaran dan ketelitian,” ucap Evizal.
Evizal menyebut, meningkatnya jumlah penerima hibah Dikti UIR tahun 2018 tidak lepas dari dorongan Rektor UIR, Syafrinaldi. Dalam berbagai kesempatan, rektor tiada henti mengingatkan para dosen agar berjuang mendapatkan hibah dikti dalam bidang penelitian dan pengabdian. Sebab dana yang tersedia di kementerian itu jumlahnya cukup banyak. Di samping itu, penelitian juga menjadi kewajiban setiap dosen seperti tertuang dalam tri dharma perguruan tinggi. Di luar alasan itu, lanjutnya, penelitian bermanfaat pula untuk akreditasi fakultas dan universitas.
“LPPM UIR sebagai lembaga yang diberi amanah di bidang Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat juga menyediakan fasilitas bagi para dosen yang berminat menekuni penelitian. Alhamdulillah, minat dan kemauan dosen terlibat aktif dalam penelitian makin bertambah secara kuantitas dan kualitas. Ini akan terus kita tingkatkan apalagi menyongsong Visi UIR 2020, yakni ingin menjadi universitas Islam yang unggul dan terkemuka di Asia Tenggara tahun 2020,” tukas Evizal.
Berikut ke-38 dosen UIR yang menerima hibah dikti tahun ini:
– Evizal Abdul Kadir (Fakultas Teknik Informatika),
– Sri Listia Rosa (Teknik Informatika),
– Augusta Adha (Teknik Sipil),
– Fiki Hidayat (Teknik Perminyakan),
– Novrianti (Teknik Perminyakan),
– Tiggi Choanji (Teknik Geologi),
– Adi Suryadi (Teknik Geologi),
– Syarifah Faradinna (Psikologi),
– Idham Nugraha (Perencanaan Wilayah dan Kota),
– Febrina Dafit (Penjaskesrek),
– Sri Rezeki (Pendidikan Matematika),
– Andoko Ageng Setyawan (Pendidikan Matematika),
– Leo Adhar Effendi (Pendidikan Matematika),
– Sari Herlina (Pendidikan Matematika),
– Putri Ade Rahma Yuli (Pendidikan Kimia),
– Evi Suryanti (Pendidikan Biologi),
– Desti (Pendidikan Biologi),
– Laili Rahmi (Pendidikan Biologi),
– Mellisa (Pendidikan Biologi),
– Estika Satriani (Pendidikan Bahasa Inggris),
– Asnawi (Pedidikan Bahasa Indonesia),
– Syofiania (Pendidikan Bahasa Inggris),
– Arimuliani Ahmad (Pendidikan Bahasa Inggris),
– Sitti Hadijah (Pendidikan Bahasa Inggris),
– Sri Wahyuni (Pendidikan Bahasa Inggris),
– Hafidzah Nurjannah (Manajemen),
– Azmansyah (Manajemen),
– Restu Hayati (Manajemen),
– Azwirman (Akuntansi),
– Muhd Ar. Imam Riauan (Ilmu Komunikasi),
– Tessa Shasrini (Ilmu Komunikasi),
– Desi Apriyani (Ilmu Hukum),
– Heni Susanti (Ilmu Hukum),
– Selvi Harvia Santri (Ilmu Hukum),
– Selvia Sutriana (Agro Teknologi),
– Khairizal (Agribisnis),
– Sri Ayu Kurniati (Agribisnis),
– Dia Meirina Suri (Administrasi Publik). (bpc9/rilis)