Oleh: Sarwan Kelana
BERTUAHPOS.COM Saat kita berbicara bisnis atau perniagaan, maka kita akan dihadapkan dengan dua kemungkinan yaitu untung atau rugi. Namun tahukah anda, bahwa ada satu perniagaan yang tidak akan rugi, malah memberikan keuntungan selamanya? Ya, perniagaan itu adalah perniagaan dengan Alloh SWT. Perniagaan yang selalu memberikan keuntungan tidak hanya di dunia, namun juga di akhirat.
Salah satu perniagaan itu adalah dengan membaca al-Quran. Ingin tahu rahasianya?, Ini dia QS Al Fatir ayat 29:
Sesungguhnya orang-orang yang selalu MEMBACA KITAB ALLOH dan mendirikan salat dan menafkahkan sebahagian dari rezeki yang kami anugerahkan kepada mereka dengan diam-diam dan terang-terangan, mereka itu mengharapkan PERNIAGAAN YANG TIDAK AKAN MERUGI, (QS. 35:29)
Setiap orang muslim, sejatinya meng-IMANI bahwa al-Quran adalah firman Alloh SWT. Wujudnya, ia akan senantiasa membaca dan mempelajari al-Quran dengan benar sesuai dengan kaidah yang berlaku. Menjadikan al-Quran sebagai pedoman utama (WAY of LIfE) dalam menjalani kehidupannya.
Apakah kita sudah menjadikan al-Quran sebagai Way of Life? Â Jawabannya mungkin IYA atau TIDAK. Bagi yang IYA berarti anda akan mendapatkan perniagaan yang tidak merugi, namun bagi yang BELUM mari kita berjuang bersama-sama, tiada kata terlambat untuk berbuat kebaikan.
Saudara-saudaraku se-IMAN,
Kalau kita mengamati realitas yang ada, disadari atau tidak, sedikit-demi sedikit sebagian generasi kita telah jauh dari al-Qu’ran. Hal ini kita bisa dilihat dari pengamatan penulis saat ini dengan sekitar 10 – 15 tahun yang lalu. Pada zaman dahulu, setelah maghrib dan subuh, banyak terdengar bacaan al-Quran yang dikumandangakn di rumah dan di surau / mushola. Namun sekarang waktu itu banyak digantikan dengan tontonan TV dan bacaan lainnya. Sangat sulit mendapatkan anak-anak atau orang tua yang belajar dan mengajarkan al-Qur’an, baik di desa maupun di perkotaan.
Berhati-hatilah dengan kondisi ini, karena kondisi inilah yang diinginkan oleh orang-orang kafir. Mereka bersekongkol ingin menjauhkan umat islam dari al-Quran. Jangankan mendalaminya, membacanya pun tidak bisa atau jarang dilakukan. Alloh SWT secara tegas menggambarkan keinginanan orang kafir ini dalam QS al-Fushilat 26:
Dan orang-orang yang kafir berkata: Janganlah kamu mendengar dengan sungguh-sungguh akan Al Qur’an ini dan buatlah hiruk-pikuk terhadapnya, supaya kamu dapat mengalahkan (mereka).â€
Untuk itu, janganlah kita menjadi orang yang meninggalkan al-Quran seperti yang diinginkan orang kafir. Sebaliknya, jadikanlah diri kita dan keluarga sebagai generasi yang gemar membaca al-Quran kapan dan dimanapun berada. Rosulullah bersabda, “Janganlah engkau jadikan rumah seperti kuburanâ€. Rumah yang sunyi senyap dari kalimat Alloh SWT.
Banyak sekali hadits yang memotivasi kita agar gemar membaca al-Quran, satu diantaranya sebagai berikut: “Bacalah al-quran karena al-Quran ini akan datang di hari qiamat, sebagai safaat bagi pembacanyaâ€. “Sebaik-baik dari kalian adalah orang yang belajar dan mengajarkan al-Quranâ€. “Barangsiapa membaca al-Quran baginya diberikan pahala, dan setiap pahala dilipatkan menjadi sepuluh kebaikanâ€. dan lain sebagainya.
Bagi yang belum lancar membaca al-Quran, janganlah berkecil hati. Orang yang bisa membaca al-Quran dengan baik maka ia bersama malaikat yang baik, dan bagi yang terbata-bata maka baginya dua kebaikan yakni pahala membaca dan susahnya membaca al-Quran.
Di zaman yang serba modern ini, tidak ada alasan untuk tidak bisa belajar al-Quran. Fasilitas pendukung yang memudahkan belajar sudah ada dan mudah didapatkan. Bandingkan dengan 15 abad yang lalu, saat ilmu dan teknologi belum maju, para sahabat dengan kemampuan otak yang sama sudah bisa menghafal keseluran al-Quran. Bahkan kalaupun panca indera yang jadi halangan, kita harus malu dengan banyaknya orang buta yang bisa menghapal al-Qur’an.
Marilah kita bertekad untuk membaca, belajar, mengamalkan dan mengajarkan al-Quran. Agar kita senantiasa memperoleh keuntungan selamanya. Semoga kita selalu menjadikan al-qur’an rujukan untuk Berbisnis. (*)
Mahasiswa Fakultas Ushuluddin
Dan Pendiri Komunitas Pena Kelana Riau