BERTUAHPOS.COM, PEKANBARU– Minat masyarakat Riau terhadap jasa pegadaian masih rendah. Padahal dari segi sektor ekonomi, Riau berpotensi besar untuk memajukan pegadaian.
Hal tersebut disampaikan Kepala Kantor Wilayah (Korwil) II Pekanbaru, Mulyono kepada bertuahpos.com. “Minat masyarakat di Riau utuk memanfaatkan jasa Pegadaian tergolong rendah, tidak seperti daerah lain seperti di Kalimantan Timur, di sana Pegadaian sangat maju,” ujarnya di ruang kerja.
Saat ini pihaknya baru mencatat ada sekitar 63.000 nasabah aktif. “Dan itu masih rendah jika dibandingkan dengan jumlah penduduk Riau secara keseluruhan,” sebut Mulyono.
Padahal menurut Mulyono dari Korwil II Pegadaian yang meliputi Provinsi Sumbar, Riau dan Kepulauan Riau, Negeri lancang Kuninglah yang saat ini sangat berpotensi dari segi ekonomi.
Untuk itu pihaknya akan menggiatkan sosialisasi produk kepada masyarakat. “Dengan SDM (Sumber Daya Manusia) yang ada, kita akan menggiatkan sosialisasi tentang manfaat bertransaksi diPegadaian,” sebutnya.
Apalagi kini Persero plat merah tersebut turut melayani jasa payment. “Jadi istilahnya single entry, sambil gadai bisa bayar listrik, air, atau telepon. Jadi di Pegadaian semua lebih mudah, cepat, dan murah,” sebutnya.
Untuk itu pihaknya akan memaksimalkan memakai produkpembiayaan, emas, dan optimalisasi aset. “Itu untuk mendorong bertambahnya minat masyarakat memakai jasa pegadaian,” sebutnya.
Tingkat literasi keuangan masyarakat Indonesia memang terbilang rendah pada berbagai bidang. Hanya sedikit penduduk yang memanfaatkan produk jasa keuangan.
Hasil survei nasional literasi keuangan yang dilakukan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) pada triwulan II 2013 menunjukkan, hanya 21,84 persen masyarakat Indonesia yang melek produk jasa keuangan.
Angka kemelekan yang rendah juga terdapat pada bidang pegadaian. Hanya 15 orang dari 100 orang penduduk Indonesia yang paham produk itu, lalu cuma 5 orang di antaranya yang lantas memanfaatkan jasa pegadaian. (riki)