BERTUAHPOS.COM (BPC), PEKANBARU – Kasus korupsi E KTP menyeret nama ketua umum Golkar, Setya Novanto mengakibatkan banyak pertanyaan.Â
Pasalnya, selama ditetapkan sebagai tersangka ia tidak pernah memenuhi panggilan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) untuk diperiksa.Â
Dosen Psikologi Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Riau, Harmaini, S.Psi M.Si menjelaskan kepada Bertuahpos.com, Jumata (17/11/2017), bahwa seorang leader harusnya menerima apapun yang datang di dirinya, baik itu positif maupun negatif.Â
“Sebagai seorang leader, salah satu dampaknya adalah dia harus menerima apapun yang datang di dirinya, apakah itu positif atau negatif. Dan ketidakmauan Setya Novanto menghadiri panggilan KPK itu menghilangkan jiwa leadernya,” jelasnya.Â
Harmaini mengatakan, sebagian seorang tokoh masyarakat, Setya Novanto harusnya menunjukkan sikap kenegarawanan.
“Sebagai tokoh masyarakat, seharusnya menunjukkan sikap kenegarawan. Artinya, dia harus taat pada ketentuan atau aturan-aturan yang secara negara disahkan,” tambahnya.(Bpc8)