BERTUAHPOS.COM (BPC), NUSADUA – Pemerintah didorong untuk mengembangkan pasar sebagai sasaran jual untuk ekspor crude palm oil.Â
Langkah ini dianggap penting supaya tidak bergantung pada pasar yang sudah ada. Di antara pasar yang dianggap cocok, yakni sejumlah negara berkembang di kawasan Asia.
Hal ini diungkapkan oleh Wakil Indonesia Untuk ASEAN Intergovernmental Commission on Human Rights (AICHR) Dinna Wisnu Ph.D, dalam sebuah sesi wawancara di Kuta, Bali, Kamis (2/11/2017).Â
Dia menilai, negara yang berada dalam kawasan Asia Pasifik juga perlu diperhatikan sebagai pasar sawit, karena komoditi ini begitu membantu dalam hal kebutuhan minyak nabati.Â
“Salah satu misalnya Myanmar. Sekarang ini mereka hanya diperhatikan Australia dan China. Pemerintah sebagai pembuka jalan harusnya bisa mengestimasi negara yang baru berkembang sebagai sasaran pasar sawit. Mereka tidak akan nolak, karena mereka butuh,” katanya.Â
Baca:Â Di IPOC, Apkasindo Dorong Petani Sawit Lakukan Prinsip Kemitraan
Saat ini, secara kompetisi belum cukup baik dalam diplomasi. Sudah waktunya dipetakan produk yang lebih dekat dengan pasar agar itu bisa dijustifikasi, sebagai bahan untuk jualan.
Salian itu, negara yang dianggap cocok sebagai pasar baru produk olahan sawit yakni Afrika, sebab dari sisi karakteristik, negara ini masuk dalam negara berkembang namun konsumtif.
“Bagaimanapun kita tidak bisa sendiri dan pemeliharaan harus memulai ini. Sebab potensi pasar sawit terbuka luas, dan menjadi kebutuhan banyak negara,” sambungnya. (bpc3)