BERTUAHPOS.COM (BPC), PEKANBARU – Perahu Beganduang yang merupakan seni tradisi masyarakat Kuantan Mudik, Kabupaten Kuantan Singingi, ternyata minim perhatian pemerintah. Tidak ada rencana pemerintah terutama tingkat provinsi untuk menjadikan seni tradisi ini sebagai iven pariwisata nasional, padahal antusias masyarakat sangatlah tinggi.
Hal ini diungkapkan oleh Al Azhar, ketua Majelis Kerapatan Adat (MKA) LAM Riau saat ditemui bertuahpos.com beberapa waktu yang lalu.
“Di Lubuk Jambi, Kuantan Mudik, itu ada seni tradisi Perahu Baganduang yang unik. Tapi peranan pemerintah provinsi sangat minim untuk lebih mengembangkan tradisi ini,” ujar Al Azhar.
Al Azhar melanjutkan bahwa antusias masyarakat dalam Perahu Baganduang ini sangat tinggi. Setiap acara ini digelar, ribuan masyarakat di berbagai sudut Kuantan Singingi selalu datang untuk menghadirinya.
Baca:Â Apa Itu Festival Perahu Beganduang?
Festival Perahu Beganduang Sedot Animo Masyarakat
Namun, belum ada rencana pemerintah provinsi untuk lebih menjual seni tradisi ini sebagai iven pariwisata. Padahal, Perahu Baganduang ini hanya ada satu-satunya di dunia.
“Kalau pemerintah beralasan ini hanya setahun sekali, Festival Zhong Qiu yang kemarin dihebohkan untuk dijadikan iven pariwisata di Riau juga setahun sekali, ya kan? Perahu Baganduang ini unik, dan hanya ada di Riau, kenapa bukan ini saja yang diangkat (sebagai iven pariwisata nasional)?” tambah Al Azhar.
Baca:Â Beredar Surat, LAM Riau Protes Ke Andi Rachman Soal Festival Zhong Qiu
Untuk diketahui, Perahu Baganduang terdiri dari tiga jalur yang digabungkan, dan kemudian dihias membentuk sebuah kapal. Festival Perahu Baganduang dilaksanakan beberapa hari setelah lebaran Idul Fitri. Seni tradisi Perahu Baganduang ini selalu ramai dikunjungi oleh masyarakat karena keunikan dan nilai tradisi yang terkandung di dalamnya. (cr1)