BERTUAHPOS.COM (BPC), PEKANBARU – Kantor PT Joe Pentha Wisata-Madania Tour & Travel atau biasa dikenal dengan JP Madania berada di Jalan Panda, Kecamatan Sukajadi, Pekanbaru, Kamis (7/9/2017).
Saat dikunjungi bertuahpos.com kantor itu terlihat begitu sepi. Tidak ada aktifitas apapun di halamannya. Bahkan tidak tampak satupun mobil yang parkir.
Saat ingin melakikan konfirmasi, karyawan perusahaan itu mengatakan bahwa pimpinan sedang tidak berasa di tempat. Namun keterangan mengenai 18 orang jalon jrmaah umrah yang mendaftar di JP Madania gagal berangkat dijelaskan oleh Koordinator Keamanan perusahaan itu, Hanipar namanya.
“Kami janji akan berangkatkan jemaah itu setelah lebaran Idul Adha ini. Sekarang uangnya memang masih diusahakan. Sekarangkan masih musim haji. Begitu kata pimpinan saya.
Terkait masalah penundaan keberangkatan jemaah, pihaknya mengklaim masih mengurus kerjasama dengan perusajaan jasa penerbangan.
“Tapi pimpinan kita menyatakan tengah mengusahakan bagaimana 18 jemaah itu bisa berangkat. Tapi waktu dan tanggalnya belum tahu. Kami belum bisa pastikan. Kami minta mereka bersabar,” sambungnya.
Dia juga membenarkan bahwa jemaah asal Rohil itu sudah bebedapa kali datang ke kantor untuk mempertanyakan soal keberangkatan mereka.
“Tapi yanh di sini hanya karyawan biasa tidak bisa memberikan kepastian. Hanya saja pimpinan menjelaskan kepada kami kalau dia akan tetap mengusahakan keberangkatan itu. Hanya saja saat ini dananya masih diusahakan,” sambungnya.
Seperti diberitakan sebelumnya, Perusahaan Biro Perjalanan JP Madania Travel dilaporkan ke Polda Riau karena diduga melakukan penipuan terhadap 18 calon jemaah dalam keberangkatan umrah. Kasus ini kini telah diperiksa di Polda Riau.
Haldi, seorang korban dari Desa Tanah Putih, Melawan Rohil, mengeluh tidak tahu harus berbuat apa selain melaporkan kasus ke polisi. Sebab hingga kini dia dan 17 jemaah lainnya tidak kunjung diberangkatkan ke Tanah Suci untuk melaksanakan ibadah umrah.
“Kami tidak tahu harus berbuat apa. Saya dan ibu-ibu lain (calon jemaah) sudaj berusaha keras untuk kumpulkan uang supaya bisa berangkat umrah. Tapi sampai sekarang belum juga ada kejelasan,” katanya saat ditemui bertuahpos.com, Kamis (7/9/2017) di Mapolda Riau.
Dia mengatakan ibu-ibu di kampung itu juga sudaj berupaya keras mengumpul uang untuk bisa berangkat umrah. Mulai dari bercocok tanam, jual lontong, bahkan ada yang menjual emasnya untuk uang tambahan supaya bisa berangkat ke Mekkah. (bpc3)