BERTUAHPOS.COM (BPC), – Aksi demo digelar waga muslim di berbagai negara. Itu menyusul kerusuhan di Masjidil Aqsa yang menewaskan tiga warga Palestina dan ratusan lainnya terluka.
Di London, Inggris, warga muslim mendatangi Kedutaan Isral. Dengan membawa beberapa spanduk, warga muslim itu meminta ibadah di Masjidil Aqsa tidak dibatasi. Mereka juga menyerukan detektor yang dipasang di masjid ini ditarik, dan mengecam tindakan represif yang dilakukan Israel.
Pemerintah Israel dikabarkan sudah memutuskan akan menyingkirkan alat detektor logam. Detektor ini sebelumnya ditempatkan di gerbang masuk kompleks Masjidil  Aqsa. Langkah ini dilakukan setelah keadaan kembali memanas di area suci ini.
Menurut televisi Israel, Channel 2, alat detektor logam itu akan ditarik dan digantikan dengan detektor genggam. Namun Anadolu, Minggu, (23/7/2017) menyebutkan, dengan penggantian alat deteksi itu, maka polisi Israel akan dikerahkan. Mereka akan melakukan pemeriksaan terhadap orang-orang yang mencurigakan di gerbang kompleks Haram Al Sharif.
Gerbang masuk kompleks Masjidil Aqsa dipasangi detektor setelah peristiwa penembakan. Dalam kejadian itu tiga pelaku warga Palestina dan dua polisi Israel tewas pada Jumat, 14 Juli.
Namun pemasangan detektor itu jusru memanaskan suasana. Warga muslim Yerusalem marah. Mereka menganggap Israel berusaha mengubah status quo di Masjidil Aqsa yang masih disengketakan itu.
Menyikapi pemasangan detektor itu, pemimpin umat muslim di Palestina meminta para jamaah tidak memasuki kompleks Al Aqsa. Jamaah pun mematuhi dan menggelar ibadah salat Jumat di luar kompleks. Dan ini yang kemudian menyulut terjadinya bentrokan Jumat, 21 Juli lalu. Â
Kini, kendati sudah mendapat tekanan dari berbagai kalangan, termasuk Gedung Putih, PBB dan Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan, tetapi Israel menolak untuk secepatnya menarik penggunaan alat detektor itu.
Pemerintah pendudukan Israel beralasan, langkah itu juga diterapkan di berbagai tempat suci lainnya di berbagai belahan dunia. Namun dengan situasi yang kian genting ini, maka didapat konfirmasi alat itu segera disingkirkan.
Kepala Polisi Yerusalem, Yoram Halevy dan Walikota Nir Berekat mendukung langkah itu. Namun sejauh ini pemerintah Israel belum memberikan konfirmasi. jss