BERTUAHPOS.COM (BPC), PEKANBARU – Untuk menyambut Hari Raya Idul Fitri, banyak tradisi yang di lakukan masyarakat Kecamatan Bonjol, Kabupaten Pasaman, Provinsi Sumatra Barat, untuk menyambut meriah, hati raya idul fitri. Salah satu tradisi mainan anak kampung ini, memakai bambu yang di beri minyak tanah, kemudian di bakar, dan di arak keliling kampung. Tradisi ini di namakan tradisi “Bakar Colok”.
Biasanya di tradisi ini, di adakan malam 27 bulan puasa, dan juga pada saat malam takbiran. Tradisi ini, di hadiri sejumlah perangkat adat, seperti niniak mamak, cadiak pandai, alim ulama, baik masyarakat sekitar Bonjol, dan juga semua masyarakat perantawan ikut meramaikan acara ini.
Bukan hanya itu saja, biasanya pada saat hari terakir menjalankan ibadah puasa, sebagian dari kaum suku, ada yang melakukan tradisi berbuka bersama, yang di lakukan di rumah gadang yang di miliki kaum suku masing-masing.
Tradisi-tradisi tersebut mempunyai makna penting, dalam mejalin hubungan silaturahmi, antara kaum adat, dan kaum suku. Serta mengadakan musyawarah, untuk menghasilkan munfakat.
Tradisi ini, juga menjadi kesenangan dan mengingat kembali kenang-kenangan di waktu masa yang lampau, bagi anak-anak, pemuda-pemudi, dan semua kalangan remaja, yang sudah tidak melihat tradisi ini. Untuk itu acara tradisi ini di kenalkan kembali, supaya tidak pernah hilang dari salah satu tradisi leluhur adat “Bonjol”, salah satu adat Indonesia.
Seperti yang di sampaikan Ali Azwir, selaku Wali nagari Ganggo mudiak.
“Nanti malam kita akan adakan bakar colok atau biasanya bakar obor, sebelum itu di lakukan kita akan berbuka bersama dulu bersama-sama di rumah gadang. Dengan tujuan menjalin hubungan silaturahmi antara semua suku, dan semua masyarakat, dan mengenalkan kembali adat ini ke perantauan yang belum pernah melihat tradisi ini. Karna kita berada pada garis katulistiwa, kita juga ingin menarik wisatawan asing melihat tradisi indonesia juga,” ujar Ali Azwir, kepada bertuahpos.com. Sabtu (24/6/2017). (bpc11)