BERTUAHPOS.COM (BPC)- Kerusuhan terjadi di Paraguay. Massa yang marah melakukan penyerangan dan membakar gedung kongres. Itu karena senat menggelar voting secara rahasia untuk amandemen konstitusi. Tujuannya untuk memberi izin Presiden Horacio Cartes mencalonkan diri kembali.
Menurut Reuters dan AFP, Sabtu (1/4/2017), ratusan massa yang marah itu masuk ke kompleks Gedung Kongres. Beberapa massa berhasil masuk ke dalam kantor anggota kongres yang mendukung amandemen itu.
Mereka melakukan perusakan dan terlibat bentrok dengan polisi. Kaca-kaca dalam kantor kongres itu dipecahi, dan mengacak-acak kantor anggota kongres yang mendukung amandemen itu sebelum membakarnya.
Akibat kerusuhan yaang tidak terkendali ini, maka polisi menembakkan gas air mata dan peluru karet. Petugas pemadam kebakaran setempat menyatakan 30 massa dan personel kepolisian mengalami luka-luka.
Senator dari kelompok oposisi, Luis Wagner, menyebut beberapa politikus senior dari kelompok oposisi, seperti Ketua Senat Roberto Acevedo juga mengalami luka-luka.
Aksi protes yang anarkhis ini bermula dari anggota senat yang menggelar voting secara tertutup di Kantor Kongres. Mereka melakukan itu bukan di ruang sidang senat, pada Jumat (31/3) waktu setempat.
Dalam voting itu, sebanyak 25 anggota Kongres Paraguay mendukung amandemen konstitusi itu. Jumlah itu lebih banyak dua suara dari suara yang dibutuhkan, yakni 23 suara, dari total 45 anggota senat.
Kelompok oposisi menentang amandemen itu dan menyebutnya akan membuka jalan lebar-lebar pada kepemimpinan bergaya diktator. Mereka menyebut voting itu digelar secara ilegal.
“Sebuah kudeta telah terjadi. Kita akan melawan dan kita mengundang rakyat untuk melawan bersama,” kata Senator Desiree Masi dari partai oposisi, Partai Demokratik Progresif.
Dalam konstitusi, Paraguay melarang Presiden yang pernah menjabat untuk mencalonkan diri kembali. Larangan itu diberlakukan sejak tahun 1992, setelah pemerintahan diktator runtuh pada tahun 1989. Larangan ini diberlakukan untuk mencegah munculnya kembali pemerintahan diktator di negara itu.
Setelah lolos di senat, selanjutnya amandemen konstitusi itu akan divoting di DPR atau Majelis Rendah, yang didominasi oleh anggota Kongres pendukung Presiden Cartes.
Voting rencananya digelar Sabtu (1/4) waktu setempat. Namun Ketua DPR Hugo Velazquez menegaskan, bahwa sesi voting akan ditunda hingga situasi kondusif.
“Saya menyerukan semua tenang. Besok (1/4) kita tidak akan mengambil keputusan, kita tidak akan menggelar sesi,” katanya. jss