BERTUAHPOS.COM (BPC), PEKANBARU – Putusnya jalur penghubung antara Sumatera Barat (Sumbar) dengan Riau berbuntut panjang. Selain adanya korban jiwa akibar terkena longsor, musibah ini juga menyebabkan pasokan sayur mayur di Pekanbaru kosong. Â
Â
Seperti yang diketahui Ibu Kota Provinsi Riau, Pekanbaru sangat bergantung pasokan seperti cabai, tomat, kentang dan sayur mayur lainnya dari Sumbar.Â
Â
Pantauan kru bertuahpos.com, hingga pukul 23.30 WIB Kondisi Pasar Kodim masih lengang. Padahal biasanya pukul 11 malam aktivitas bongkar sayur mayur sudah berlangsung.Â
Â
Seperti yang disampaikan seorang pedagang rokok eceran, Sahrial kepada kru bertuahpos.com. “Biasanya jam sebelas (23.00 WIB) sudah sampai cabe, sayur. Sudah sibuk disini. Tapi INI nampaknya belum juga datang,†katanya sambil merapikan dagangan.Â
Â
Sahrial menyebut kemungkinan keterlambatan akibat terputusnya lintas Sumbar-Riau yang diakibatkan banjir dan tanah longsor. “Katanya banjir itu, jalan terputus. Mungkin pagi baru sampai,†katanya sambil memasukkan etalase dagangan kedalam toko, Jumat malam (03/03/2017).
Â
Sahrial menyebut keterlambatan bongkar sayur mayur sudah lumrah terjadi jika lintas Sumbar-Riau teeputus. Karena sebagian besar pasokan sembako dibPasar Kodim berasal dari Bukit Tinggi.Â
Â
“Kalau tidak datang malam ini mungkin pagi lah. Karena jalannya mutar ke Kilianjao, makanya lama,†sebut lelaki berkumis ini.
Â
Mengenai harga sembako nantinya, Sahrial katakan sudah hampir bisa dipastikan melonjak. “Karena Kalau longsor dan banjir bisa dua atau tiga hari baru bagus lagi jalannya. Barangnya jadi kosong, karena untuk sayur mayur di drop untuk dua hari. Jadi Harganya pasti mahal itu,†sebutnya.
Â
Seperti diketahui para supir yang mengangkut sembako dari Sumbar terpaksa memilih jalan memutar dari Kilianjao. Jalan memutar ini membuat waktu tempuh menjadi empat jam hingga 10 jam lebih lama.Â
Â
Penulis: Riki Ariyanto