BERTUAHPOS.COM (BPC), PEKANBARU – Sebuah lokomotif yang kini menjadi Monumen dan Tugu Pahlawan Kerja terletak di Jalan Kaharuddin Nasution, Kecamatan Marpoyan, Pekanbaru, sepertinya akan terus seperti itu kedepannya.
Pemerintah Provinsi Riau sendiri mungkin lebih senang jika sisa peninggalan sejarah itu, hanya tercantol sebagai pajangan saja. “Lokomotif itu enggak akan dijadikan apa-apa. Ya, kita biarkan saja seperti itu,” Kepala Bidang Pemasaran Dinas Pariwisata Yulisma, ketika ditemui bertuahpos.com.
Baca: 13 Daftar Kamp Jalur Kereta Api Muaro Menuju Pekanbaru
Memang, jika dilihat sepintas, keberadaan monumen tersebut terkesan hanya sebagai pajangan saja. Peninggalan lokomotif sering dijadikan objek photografi, namun dengan adanya potensi yang bisa dijadikan objek wisata sepertinya tidak akan dijadikan apa-apa oleh Dinas Pariwisata Provinsi Riau.
Lokomotif ini banyak menyimpan kisah puluhan ribu nyawa yang hilang, saat Jepang memberlakukan sistem kerja paksa (Romusha). Di daerah lain, beberapa lokomotif hasil bangunan rakyat yang tertindas itu sudah banyak dijarah, bahkan besi tua itu dijual per kilo.
Baca: Rel Kereta Api di Riau, Ide Belanda yang Eksekusi Jepang
Di Pekanbaru sendiri, kawasan Makam Pahlawan Kerja, tempat di mana lokomotif itu berdiri, sangat dianggap layak jadi objek wisata sejarah, khususnya di Kota Pekanbaru. Namun hingga saat ini, tidak banyak masyarakat yang berminat mengunjungi tempat tersebut. Padahal letaknya di tengah keramaian. Apa jadinya jika peninggalan sejarah bangsa ini hanya dibiarkan lama termakan usia?
Penulis : Eli Suwanti
Â