BERTUAHPOS.COM, PEKANBARU- Seminggu ini Asben, warga kualu, Kecamatan Tampan, Pekanbaru tak bisa tidur nyenyak. Pasalnya meski mata terkantuk namun suhu udara panas membuat dirinya gerah.
“Pokoknya mau tidur dan bangun tidur, baju basah semua karena keringat,” sebutnya kepada bertuahpos.com, Selasa (10/06/2014). Dalam kondisi seperti ini, sangat terasa Pekanbaru gersang dan kurangnya pepohonan hijau. Ia pun berharap pemerintah mengupayakan penanaman pohon di berbagai daerah supaya kegerahan.
Â
“Kalau bisa sekalian bagi-bagikan kipas gratis,” guraunya. Berdasarkan catatan Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Pekanbaru, suhu udara wilayah Pekanbaru mencapai 35 derajat.
“Itu masih angka normal, wajar jika masyarakat merasa lebih panas dari biasanya, karena sudah memasuki musim kemarau. Jika dibandingkan periode yang sama pada tahun lalu, sebenarnya masih di bawah karena tahun lalu mencapai 36,5 derajat Celcius,” sebut Analisis BMKG Sonya Gautami.Dalam kondisi seperti ini, artinya Riau sudah memasuki masa kemarau. Namun kendati Sonya menyatakan potensi suhu ekstrim masih kecil. “Kalau suhu ekstrim kecil kemungkinan, paling tinggi 36,8 derajat. Suhu ekstrem itu tiga derajat di atas normal sekitar 37 derajat,” jelasnya.
Faktor lain yang ikut memberi andil yaitu adanya El Nino lemah yang membuat kondisi cuaca Indonesia kering dengan sedikit curah hujan. “Hasil pantauan kita saat ini elnino masih di posisi lemah. Namun di beberapa tempat seperti Pekanbaru masih berpeluang hujan berkapasitas ringan yang sifatnya lokal,” papar Sonya.
Untuk itu ia mengharapkan warga lebih peka pada potensi kembalinya kebakaran hutan dan lahan. “Kita harapkan masyarakat lebih waspada terhadap potensi kebakaran hutan dan lahan,” tutupnya. (riki)