BERTUAHPOS.COM (BPC), PEKANBARU- Hari terakhir pembinaan bagi pelaku usaha kreatif Riau di Manggar Natural diisi dengan materi membatik. Pada sesi ini, kamis (6/10/2016) para peserta dibimbing oleh narasumber Nurohmad S.Sn.
Pengrajin dan pegiat usaha kreatif dari 12 Kabupaten/kota se Riau itu coba menyelesaikan beberapa motif batik Riau. Mulai dari memilih motif, menggaris, mencanting, pewarnaan hingga sampai tahapan paling akhir.
Hasil karya peserta tersebut akan ditampilkan dan dinilai. Peserta yang memenuhi kriteria sesuai apa yang ditugaskan narasumber akan dipilih sebagai pemenang. Kompetisi ini hanyalah sebagai motivasi bagi peserta agar lebih terpacu jadi yang terbaik.
“Nanti akan kita pilih karya siapa yang terbaik untuk jadi juara dalam latihan membatik ini,” kata instruktur Nurohmad yang dibantu beberapa asistennya.
Sejauh ini pengalaman para peserta cukup teruji untuk menuntaskan karyanya. Dan di malam penutupan terpilih perwakilan dari kabupaten Pelalawan sebagai unggulan pertama.
Yuspanidar Sepriwati mengaku senang dengan kreatifitas para peserta. Menurutnya hasil batik dan karya dekorasi tas yang jadi konsentrasi kerajinan pada pembinaan kali ini harus diteruskan setelah kembali ke daerah nantinya.
“Tentu saja dalam waktu yang singkat ini belum menentukan capaian secara maksimal, tetapi langkah ini harus berlanjut sebagai bekal peserta untuk berkreasi setelah pulang ke Riau,” ujar Yuspanidar.
Sekretaris Dinas Parekraf Provinsi Riau, Bambang Rusdianto ST MSi turut hadir di hari terakhir pembinaan dan menutup kegiatan. Bambang menyebutkan harapan dan komitmen pemerintah terhadap kelanjutan dari pembinaan yang telah dilakukan.
“Kita berusaha secara berangsur-angsur mendata kegiatan ekonomi kreatif. Kita mendata sanggar atau UKM yang berpotensi untuk bisa berkembang,” sebut Bambang.
Ditegaskannya pula, untuk lebih fokus dan sejalan dengan kepariwisataan, pemerintah mendukung penuh kegiatan ekonomi kreatif khususnya di daerah wisata yang ada di Riau.
“Kita dukung sanggar yang berpotensi untuk berkembang khususnya yang berada di daerah objek wisata yang akan dikunjungi wisatawan. Koordinasi dan komunikasinya melalui Dekranasda,” tambahnya lagi.**