BERTUAHPOS.COM, PAYAKUMBUH – Tiga pasangan calon walikota dan wakil walikota Payakumbuh, Provinsi Sumatera Barat, usai mendaftar di KPU setempat, kini tinggal berjuang merebut simpati  86.774  pemilih.Â
Â
Satu pasangan dari jalur perseorangan yakni Wendra Yunaldi-Ennaidi Dt Angguang. Dengan mengantongi 9.044 syarat dukungan KTP, menjadi penantang incumbent satu-satunya yang muncul di Pilkada Payakumbuh.Â
Â
Untuk dua pasang calonnya lagi dari Partai Politik, incumbent H. Riza Falepi (walikota), berpasangan dengan H. Erwin Yunaz, didukung Partai Gerindra (3 kursi di DPRD Payakumbuh), PBB (2 kursi di DPRD), dan PKS (3 Kursi di DPRD).Â
Â
Sedangkan pasangan incumben H. Suwandel Muchtar (Wakil Walikota), berpasangan dengan Anggota DPRD Payakumbuh Fitrial Bahri, diusung koalisi lima partai politik seperti, PDIP (2 Kursi), Golkar (3 Kursi), PAN (3 Kursi), Hanura (1 kursi) dan Demokrat (3 kursi) sementara Partai Nasdem dengan (2 kursi) hanya sebagai pendukung.Â
Â
Terlihat pasangan W-Fi, Sabtu (24/9/2016) beberapa jam usai ditutup pendaftaran pencalonan Walikota dan Wakil Walikota Payakumbuh, langsung menyambangi Balai Wartawan (BW) Luak Limo Puluah (Kota Payakumbuh dan Kabupaten Limapuluh Kota) untuk menjalin silaturahmi dengan seluruh awak media.Â
Â
Kedatangan Suwandel Muchtar-Fitrial Bahri atau pasangan W-Fi itu, didampingi Ketua Partai PDIP Payakumbuh Adribus Madri, Ketua DPD Hanura Basrilatif, Ketua DPD PAN Candra Setipon, Ketua DPC Demokrat Eka Putra,  Ketua DPD Nasdem, Ismet Arius, dan Ketua DPD Golkar H. Sudirman Rusma, disambut Sekretaris BW Medisulhendi dan Wakil Ketua Marjohan.Â
Â
Pada kesempatan itu, pasangan W-Fi terlihat sangat kompak dan bersahaja dihadapan puluhan awak media. Ketika itu, Suwandel Muchtar, mengaku jika nanti dipercaya rakyat Kota Batiah untuk menjadi Walikota, dirinya berjanji akan menempati gedung kantor Walikota Baru, eks Poliko yang sudah dibangun sejak tahun 2012 silam.Â
Â
Namun, meski sudah siap dibangun, gedung Walikota Baru diekspoliko hingga kini tidak kunjung ditempati oleh Walikota dan Wakil Walikota Payakumbuh priode 2012-2017. “Maklumlah saya orang nomor dua, tidak bisa mengambil kebijakan,” keluhnya dihadapan awak media.Â
Â
Padahal menurut akademisi itu, marwah kepala daerah ditentukan oleh gedung yang ditempatinya. Bahkan gedung kantor Walikota tidak hanya menujukan marwah kepala daerah, tetapi juga jadi simbol daerah.Â
Salah seorang tokoh muda Kecamatan Latina, Arief Wisa, mengaku kecewa bila gedung yang dibangun dengan cucuran keringat rakyat bernilai puluhan miliar rupiah itu kini hanya dihuni beberapa SKPD
dilingkungan pemerintah Kota Payakumbuh.Â
Â
“Kami mendukung jika memang ada komitmen salah satu pasangan calon walikota dan wakil walikota sekarang yang punya keinginan untuk menempati gedung baru itu. Agar tidak melenceng dari tujuan awal pembangunan,” jelas Arief Wisa. Â (khatik)Â