BERTUAHPOS.COM (BPC), PEKANBARU – Ikatan Wanita Pengusaha Indonesia (Iwapi) Riau mengakui bahwa rencana Pemutusan Hubungan Kerja (PHK), di sejumlah karyawan perusahaan yang bergerak di Minyak dan Gas atau Migas, akan sangat memberikan dampak terhadap perekonomian masyarakat.
Ketua Iwapi Riau, Irma Hafidah Rachman mengatakan, bahwa dengan dilakukannya PHK tidak hanya memberi dampak terhadap pekerja saja, melainkan akan berpengaruh terhadap perekonomian keluarga.
“Bahkan akan memberikan dampak perekonomian terhadap satu keluarga. PHK yang dialami suami, tentu akan berdampak pada istri, dan anak-anak,” katanya kepada bertuahpos.com, Jumat (29/01/2016).
Dia menyebutkan bahwa, selaku ikatan wanita yang tergabung dalam pengusaha Indonesia di Riau, dirinya selalu mengajak kaum ibu untuk selangkah lebih maju dalam kemandirian. Hal ini adalah salah satu bentuk antisipasi yang harus dilakukan. Dengan kata lain, istri juga bisa memberikan pean penting untuk menjaga kestabilan perekonomian keluarga.
Dia juga meminta agar Pemerintah Provinsi Riau bisa memperbaiki keadaan ekonomi Riau yang saat ini sedang memburuk. Dia tidak ingin dalam situasi seperti ini, masyarakat terus disulitakan dengan situasi ekonomi Riau yang belum juga membaik.
Artinya, Pemerintah Provinsi Riau harus melirik cepat potensi ekonomi lain secara cepat, dengan pengelolaan yang dilakukan dengan sebaik mungkin. Memingat di Rius sendiri, potensi itu cukup banyak untuk bisa dikembangkan. Irma meyakini jikalau hal ini mampu tergarap secara baik akan menciptakan nuansi ekonomi yang berbeda, dan mampu mengobati kesulitan masyarakat dalam situasi ancaman PHK tersebut.
Sebelumnya, kabar akan dilakukannya PHK di sektor Migas sudah menjadi sorotan publik, meski hingga saat ini, Pemerintah Provinsi Riau belum menerima laporan masalah itu. Namun demikian, solusi kongkrit dari pemerintah sangat dibutuhkan oleh masyarkat agar kejadian serupa ditahun-tahun krisis sebelumnya tidak terulang lembali.
Persoalan pemutusan hubungan kerja yang akan dilakukan oleh sejumlah perusahaan, karena anjloknya harga minyak dunia, akan menjadi pemicu utama mencuatnya gejolak sosial di tengah masyarakat. Hal ini jika tidak cepat dilakukan antisipasi, atau ditemukan solusi kongrit oleh pemerintah, maka kemungkinan besar akan mengancam stabilitas perekonomian Riau tahun 2016 ini. (Melba)