BERTUAHPOS.COM, LIMAPULUH KOTA – Hujan deras yang turun sejak Kamis (14/01/2016) sampai Jumat (15/01/2016) dini hari telah menyebabkan sungai Batang Maek Nagari Pangkalan, Kecamatan Pangkalan Koto Baru, Kabupaten Limapuluh Kota, Provinsi Sumatera Barat, meluap.
Sekitar 50 rumah masyarakat di tiga Jorong masing-masing Jorong Pasa Usang, Jorong Tigo Balai dan Jorong Lakuan Gadang, terendam air akibat luapan Batang Maek sejak Pukul 04.30 WIB, Jumat subuh.
Tidak ada korban jiwa akibat banjir yang menggenangi pemukiman warga di tiga Jorong di Nagari Pangkalan, hanya kerugian materi ditaksir mencapai Rp 60 juta rupiah.
“Tidak ada korban jiwa hanya kerugian materi. Memang sejak kemarin hujan deras mengguyur Pangkalan sehingga air Sungai Batang Maek meluap hingga menggenangi pemukiman warga,” jelas Kapolres Limapuluh Kota AKBP Bagus.S melalui Kapolsek Pangkalan Iptu Karbet, Jumat (15/01/2016) pagi.
Dilokasi banjir BPBD Kabupaten Limapuluh Kota bersama dengan Camat Pangkalan, Kapolsek, tokoh masyarakat sudah menurunkan beberapa perahu karet untuk melakukan evakuasi terhadap warga terutama anak-anak.
Camat Pangkalan Andri Yasmen, menyebut ketinggian genangan air akibat luapan Batang Maek sekitar sebetis orang dewasa, dan itu tidak sama dengan daerah yang terdekat dengan Batang Maek. Namun demikian unsur Muspika Pangkalan bersama-sama dengan masyarakat sudah melakukan evakuasi terhadap masyarakat yang terkena genangan air.
Menurut tokoh masyarakat Pangkalan Sudirman Oncu, dimana air Sungai Batang Maek tampak mulai naik sejak Kamis sore, namun saat itu belum sampai kedaerah pemukiman warga sekitar. Namun, karena hujan terus turun dengan intensitas lebat, debit air Batang Maek terus bertambah hingga tidak tertampung dengan kondisi sungai Batang Maek dan meluap.
“Kita sudah melihat bahwa air Sungai Batang Maek sejak sore kemarin mulai naik, tapi baru sampai dibibir sungai, tapi karena hujan deras terus turun akhirnya Sungai Batang Maek kembali meluap hingga kepemukiman warga,” jelas tokoh masyarakat Pangkalan itu.
Dirinya menyebut, jika banjir akibat luapan Sungai Batang Maek sebenarnya sudah menjadi rutinitas setiap kali hujan dengan intensitas lebat dan lama sungai akan meluap. Untuk itu dirinya bersama dengan masyarakat meminta Pemerintah mencarikan solusi terhadap banjir yang terus berulang itu.
“Kita mengharapkan ada solusilah dari Pemerintah, sehingga warga dipinggir sungai Batang Maek serta Jalan nasional Penghubung Sumbar-Riau tidak terkena imbas luapan Batang Maek lagi,” jelasnya berharap. (Khatik)