BERTUAHPOS.COM — Rupiah diperkirakan menghadapi tekanan besar pada perdagangan Jumat ini, Seperti dilansir dari Bloomberg Technoz, Sabtu, 5 Oktober 2024.
Penguatan dolar Amerika Serikat (AS) yang semakin cepat memberikan tekanan terhadap nilai tukar rupiah.
Di pasar offshore, nilai rupiah merosot 1%, dengan Non-Deliverable Forward (NDF) 1 minggu ditutup pada Rp15.462 per dolar AS dan NDF 1 bulan berada di Rp15.472 per dolar AS.
Pagi ini, rupiah forward terus melemah di kisaran Rp15.477 hingga Rp15.481 per dolar AS. Level tersebut lebih rendah dibandingkan penutupan rupiah spot kemarin yang berada di Rp15.420 per dolar AS, turun 1,02%.
Di pasar Asia, pergerakan mata uang beragam. Won Korea Selatan turun 0,73%, baht Thailand melemah tipis 0,04%, sementara dolar Hong Kong stagnan dengan sedikit penurunan 0,02%.
Di sisi lain, yen Jepang menguat 0,12%, sementara dolar Singapura dan ringgit Malaysia naik masing-masing 0,08% dan 0,06%. Yuan offshore juga mengalami kenaikan tipis sebesar 0,04%.
Penguatan dolar diperkirakan akan terus berlanjut, terutama setelah data ekonomi AS menunjukkan ketangguhan, seperti jumlah lowongan pekerjaan, klaim pengangguran, dan data manufaktur yang kuat.
Secara teknikal, rupiah diprediksi melanjutkan pelemahannya. Koreksi nilai tukar rupiah diperkirakan akan menuju kisaran Rp15.450 hingga Rp15.480 per dolar AS.
Jika tekanan terus berlanjut dengan volume perdagangan yang tinggi, level support terpenting berada di Rp15.500 per dolar AS, dengan Rp15.540 sebagai level berikutnya.
Sementara itu, level resistance terdekat rupiah saat ini berada di Rp15.400 per dolar AS.***