BERTUAHPOS.COM — Pengamat politik dari Citra Institute, Efriza, menyampaikan kekhawatirannya terkait masa depan Partai Golkar jika benar-benar dipimpin oleh sosok kontroversial seperti Bahlil Lahadalia. Munculnya nama Menteri Investasi itu sebagai calon Ketua Umum Partai Golkar semakin memperkuat asumsi bahwa pengunduran diri Airlangga Hartarto tidak wajar.
“Apalagi, mundurnya Airlangga Hartarto sebagai ketua umum telah memicu reaksi publik, terutama karena adanya gerakan politik Bahlil yang juga melakukan pertemuan dengan Presiden Jokowi,” ujar Efriza dilansir dari Inilah.com.
Efriza menduga Bahlil didukung oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi) untuk mengendalikan Partai Golkar sepenuhnya, mengingat kabar yang beredar bahwa Jokowi mengincar posisi Ketua Dewan Pembina.
“Bahkan, Bahlil juga mendapatkan sentimen negatif dari publik karena diduga akan memberikan tempat istimewa kepada Jokowi untuk menduduki jabatan Dewan Pembina Partai Golkar,” lanjutnya.
Efriza juga mengkhawatirkan jika Bahlil dipaksakan sebagai Ketua Umum, Partai Golkar akan kehilangan kemandiriannya. Menurutnya, hal ini dapat memicu keretakan dalam soliditas internal partai pasca mundurnya Airlangga.
“Asumsi ini diyakini akan menyebabkan Bahlil tidak menjadi perekat soliditas partai, melainkan malah menjadi awal dari keretakan soliditas internal Partai Golkar,” kata Efriza.
Sebelumnya, Wakil Ketua Umum Partai Golkar, Dito Ariotedjo, mengakui bahwa calon Ketua Umum definitif pada Musyawarah Nasional (Munas) ke-11 Golkar mengerucut pada nama Bahlil Lahadalia.
“Ya, memang kita sudah mendengar aspirasi yang mengerucut pada nama Bang Bahlil,” ungkap Dito di Kantor DPP Partai Golkar.
Namun, Dito menegaskan bahwa semua proses akan terus berjalan menjelang Munas, termasuk pendaftaran calon Ketua Umum. “Nanti kita lihat apakah ada yang mendaftar atau tidak. Kemudian, akan ditentukan dalam forum apakah akan ada calon tunggal atau tidak,” jelasnya.
Dito juga menambahkan bahwa jika Bahlil terpilih sebagai Ketua Umum, Airlangga Hartarto akan membimbing dan mengkadernya. “Pak Airlangga sebagai senior tentunya akan membimbing dan mengkader Bang Bahlil. Bang Bahlil juga sudah bersama Golkar sejak lama,” tutupnya.***