BERTUAHPOS.COM, PEKANBARU – Seorang pengunjung dari Pulau Jawa pernah bertanya kepada Dede, Pemilik Fifa Pondok Durian di Jalan Sudirman, Pekanbaru. Dia heran mengapa pasokan durian tidak pernah putus di Kota bertuah, padahal di Pekanbaru tidak ada kebun durian.
Â
“Orang Pekanbaru cerdas-cerdas. Mereka bisa sediakan durian hampir setiap hari, walau tanpa musim,” jawab Dede sambil bercanda.
Â
Jawaban Dede mungkin benar adanya. Karena jika diamati, sejumlah pondok durian di Pekanbaru tidak pernan putus menyediakan buah yang memiliki aroma tajam dan khas ini. Kepada bertuahpos.com, Dede mengaku di tempat usahanya, Fifa Pondok Durian selali mendapat suplai buah durian segar dari Sumbar dan Medan. Untungnya, kedua daerah ini memiliki musim durian yang berbeda.
Â
“Seperti sekarang, kita pasok dari Sumbar. Kalau habis, baru kita pasok dari Sumatra Utara,” ujarnya, Sabtu (21/02/2015).
Â
Durian dari Sumbar dan dari daerah Sibolga, Sumatra Utara juga punya perbedaan khas. Daging durian asal negeri Minngkabau ini berwarna putih, sehingga biasa disebut durian susu. Sedangkan durian asal Tanah Batak memilik warna agak kuning, atau kerap disebut tembaga.
Â
“Meski warnanya berbeda, ternyata sama sekali tidak mempengaruhi rasa. Taste manis yang khas dimunculkan dari buah durian tetap menjadi daya tarik penikmat kuliner, bahkan hingga ke luar negeri,” tambahnya.
Â
Pernah juga, Pondok Durian ini kehabisan stok buah durian dari dua daerah ini. Tapi masih ada alternatifnya, yakni mereka mencari suplai durian dari wilayah Kampar.Â
Â
Fifa Pondok Durian selalu memiliki stok durian tidak kurang dari 200 sampai 500 biji karena konsumennya cukup banyak. Konsumen yang datang untuk membeli durian tak hanya penikmat durian saja. Banyak juga pelanggannya dari kalangan usaha.
Â
“Sebagian yang beli ini adalah mereka yang punya usaha misalnya untuk membuat pancake, paket, penjual es durian atau ada juga yang untuk dijual lagi,” terangnya.
Â
Biasanya, buah durian yang masuk, disortir berdasarkan ukurannya. Buah durian yang berukuran besar biasanya harganya lebih tinggi. Sementara ukuran sedang harganya lebih rendah. “Hitungannya dua banding satu dengan ukuran induk,” tambahnya. Sedangkan buah ampera, yakni buah yang ukurannya kecil, dengan hitungan 4 banding satu.
Â
Untuk kualitas buah durian yang baik, untuk saat ini masih dipegang buah durian asal Sumatra Utara. Sementara dari permukaan luar, durian Asal Sumbar lebih terlihat segar dan hijau. “kalau kita lihat dari luar memang agar susah membedakannya,” tambah Dede.
Â
Nah, bagi Anda penggemar durian, jangan pernah khawatir kehabisan. Datang saja ke Pondok Durian di Pekanbaru karena di sini musim duriannya sepanjang masa. (melba)
Â