BERTUAHPOS.COM – Badan Penerbangan dan Antariksa Nasional Amerika Serikat (NASA) melangkah maju dalam upaya untuk memastikan inklusivitas di dunia antariksa dengan mengembangkan hijab khusus bagi para astronaut perempuan Muslim. Langkah inovatif ini diilhami oleh Nora Al Matrooshi, wanita Arab pertama yang terpilih sebagai astronot oleh Uni Emirat Arab (UEA).
Dalam wawancara baru-baru ini dengan AFP, Nora menjelaskan bagaimana NASA berusaha mengakomodir kebutuhan berjilbabnya saat menggunakan Extravehicular Mobility Unit (EMU) atau pakaian luar angkasa. Proses ini menjadi lebih kompleks karena astronaut harus mengenakan topi komunikasi yang menutupi rambut saat menggunakan EMU.
Teknisi NASA mengambil inisiatif untuk menjahit hijab darurat bagi Nora, memungkinkannya mematuhi tuntutan agamanya sambil tetap mengikuti prosedur pakaian luar angkasa.
Nora mengungkapkan rasa terima kasihnya atas dukungan ini. Dia menyatakan, “Saya sangat menghargai upaya mereka yang telah membuat hijab darurat itu untuk saya.”
Sejak terlibat dalam program pelatihan astronaut NASA sejak 2021, Nora Al Matrooshi menjadi salah satu calon terkuat untuk misi Artemis 3 NASA yang bertujuan membawa manusia kembali ke Bulan pada tahun 2026.
Inisiatif NASA ini bukan hanya tentang memenuhi kebutuhan individu, tetapi juga merupakan langkah penting menuju diversifikasi dan inklusi di dunia antariksa.
Badan ini berkomitmen untuk memastikan bahwa setiap astronaut, tanpa memandang latar belakang agama atau budaya, dapat menjalankan tugasnya dengan nyaman dan sesuai dengan keyakinan agamanya.
Nora Al Matrooshi bukan satu-satunya perempuan Arab yang terlibat dalam eksplorasi antariksa. Nama-nama seperti Rayyanah Barnawi dan Sara Sabry juga telah menjadi bagian dari misi luar angkasa, membuktikan bahwa dunia antariksa adalah domain terbuka untuk semua, tanpa batasan gender atau kebangsaan.
NASA melalui langkah-langkah progresif ini, menjadikan eksplorasi antariksa sebagai tempat inklusivitas dan keberagaman.***