BERTUAHPOS.COM – Bank Dunia memberikan tanggapan terkait janji program makan siang dan susu gratis yang diumumkan oleh Pasangan Calon Presiden Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka.
Satu Kahkonen, Kepala Perwakilan Bank Dunia untuk Indonesia dan Timor Leste, menyatakan bahwa mereka masih menunggu rincian yang lebih jelas terkait program tersebut.
“Kami masih menantikan rincian program makan siang dan susu gratis. Untuk Indonesia, penting untuk tetap mematuhi aturan defisit fiskal yang telah ditetapkan sebesar 3 persen dari Produk Domestik Bruto (PDB),” ujar Satu dalam pernyataannya, 29 Februari 2024.
Satu menekankan perlunya perencanaan yang matang, khususnya dalam aspek anggaran, untuk melaksanakan program tersebut. “Semua rencananya harus benar-benar dipersiapkan dan biayanya juga dipersiapkan,” tambahnya.
Lebih lanjut, Satu memberikan pesan kepada pemerintah Indonesia untuk menetapkan dengan pasti bentuk dan sasaran dari program makan siang dan susu gratis tersebut, serta membandingkannya dengan sumber daya yang dimiliki saat ini.
Informasi terbaru menunjukkan bahwa program tersebut telah masuk dalam tahap pembahasan untuk penyusunan Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (RAPBN) 2025.
Beberapa pejabat pemerintah Presiden Joko Widodo, seperti Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto, telah mengindikasikan adanya pembahasan ini dalam Rapat Sidang Kabinet Paripurna pada 26 Februari 2024.
Airlangga Hartarto menyampaikan bahwa sekitar 70,5 juta orang kemungkinan akan menjadi penerima manfaat dari program ini. Rincian tersebut meliputi 22,3 juta anak balita, 7,7 juta anak TK, 28 juta anak SD, dan 12,5 juta anak SMP hingga Madrasah. Adapun anggaran makan siang diperkirakan sebesar Rp15 ribu per anak.
Meskipun Presiden Joko Widodo membantah adanya pembahasan tersebut, informasi terkini menunjukkan bahwa program makan siang dan susu gratis menjadi topik penting dalam persiapan anggaran negara untuk tahun 2025.***