BERTUAHPOS.COM, PEKANBARU — Gubernur Riau, Edy Natar Nasution, mengungkapkan kekecewaannya terhadap ketidakhadiran manajemen PT SIR dalam pertemuan di Kantor Gubernur Riau pada Rabu, 27 Desember 2023.
Pertemuan tersebut merupakan kelanjutan dari dialog antara Pemerintah Provinsi Riau, masyarakat, dan pihak terkait lainnya, membahas perpanjangan izin Hak Guna Usaha (HGU) perusahaan sawit itu—yang akan berakhir pada Desember 2024.
Gubri menilai, ketidakhadiran manajemen PT SIR adalah tindakan yang main-main, seakan-akan pihak perusahaan tidak menganggap serius masalah yang tengah dihadapi, terutama konflik antara masyarakat Okura dan perusahaan.
Pertemuan yang seharusnya menjadi forum penyelesaian berlangsung timpang karena absennya perwakilan dari PT SIR, dan hanya berlangsung sekitar setengah jam.
“Saya hadir, semua pihak terlibat hadir, tapi dari PT SIR tidak ada yang datang. Saya tegaskan, jangan main-main,” ungkap Gubernur Edy Natar.
Menurutnya, ketidakhadiran manajemen PT SIR dianggap sebagai langkah yang merugikan dan tidak menghargai upaya penyelesaian, apalagi pertemuan itu dia langsung yang memimpin.
Edy Natar memerintahkan kepada Kepala Dinas Perkebunan Provinsi Riau, Zulfadli, untuk mempertimbangkan kembali perpanjangan izin HGU PT SIR.
Gubri menekankan dirinya siap mempertaruhkan jabatannya untuk menyelesaikan persoalan ini.
“Tak mungkin bisa selesai jika satu pihak tidak menghadiri pertemuan. Kalau Gubernur memimpin tapi PT SIR tidak ada yang datang, itu tidak dapat diterima,” tuturnya.
“Saya akan menghadapi siapapun di belakangnya. Saya bersedia mempertaruhkan jabatan saya demi menyelesaikan masalah ini. Jangan meremehkan komitmen saya,” katanya.
Informasi yang diterima Bertuahpos.com, saat acara berlangsung, manajemen PT SIR sempat dihubungi untuk memastikan ketidakhadirannya. Namun beberapa kali panggilan itu tidak diangkat. Sejauh ini belum ada keterangan apapun dari perusahaan tersebut.***