BERTUAHPOS.COM, PEKANBARU — Riau menjadi provinsi pertama di Indonesia yang meluncurkan kurikulum pendidikan gambut dan mangrove sebagai materi pembelajaran siswa di muatan lokal.
Hal ini disampaikan oleh Deputi Bidang Konstruksi, Operasi, dan Pemeliharaan Badan Restorasi Gambut dan Mangrove (BRGM) RI, Tris Raditian saat kurikulum itu diluncurkan di Gedung Daerah Provinsi Riau, Rabu, 1 November 2023.
Dengan demikian, materi tentang tanah gambut dan hutan mangrove turut diajarkan kepada siswa SMA dan SMK di ruang kelas.
Sehingga peserta didik mengerti dan memahami sejak dini bagaimana sifat gambut dan mangrove, serta bagaimana perlindungan dan pengelolaannya.
“Sehingga kedepannya mereka akan tumbuh menjadi generasi muda yang cinta lingkungan,” jelasnya.
BRGM bersama dengan Pemprov Riau sejak awal telah menjalin kesepakatan penting untuk menjadikan ‘Riau Hijau’ sebagai sarana pembangunan wawasan lingkungan berkelanjutan. Salah satu sasarannya adalah generasi muda.
Gambut dan mangrove yang telah dikembangkan menjadi kurikulum muatan lokal, menjadikan kualitas pendidikan di Riau tak cuma bertumpu pada ilmu eksakta lama.
Tetapi, wawasan tentang lingkungan—lebih dengan dengan kehidupan mereka, yakni gambut dan mangrove—menjadi bagian tak terpisahkan dalam iklim pendidikan siswa.
Dia mengharapkan, implementasi modul pendidikan gambut dan mangrove menjadi langkah strategis untuk meningkatkan pengetahuan, keterampilan pelajar.
“Akhirnya, turut mempengaruhi sikap serta perilaku generasi muda untuk meningkatkan tingkat pengambilan keputusan di masa yang akan datang,” tuturnya.
Krisis Lingkungan Mengharuskan Siswa untuk Peduli
Achmad Haikal Kurniawan, dalam sebuah artikel berjudul: Pentingnya Mengajarkan Pelestarian Lingkungan Bagi Anak-Anak di Indonesia (perpuskita.id, 24 Juli 2023), menegaskan di tengah krisis lingkungan yang kian memprihatinkan, mengajarkan pentingnya pelestarian lingkungan kepada anak-anak sekolah di Indonesia menjadi suatu keharusan.
“Mereka yang akan menghadapi dampak dari keadaan lingkungan yang semakin memburuk di masa depan. Oleh karena itu, memberikan pemahaman dan kesadaran tentang lingkungan sejak dini sangatlah penting,” katanya.
Menurutnya, sekolah jadi tempat paling ideal untuk menyampaikan pesan-pesan penting tentang lingkungan dan keberlanjutan.
Para guru harus memainkan peran aktif dalam mengajarkan anak-anak tentang nilai-nilai penting dari pelestarian lingkungan, seperti menjaga kebersihan lingkungan, mengurangi penggunaan plastik sekali pakai, dan mendaur ulang sampah.
Para siswa, sejatinya memang harus ‘dicekoki’ tentang pentingnya konservasi sumber daya alam. Air, tanah, dan sumber daya alam lainnya adalah aset berharga yang harus dijaga keberlanjutannya. “Mereka harus mengerti tentang hal itu sejak dini.”
Tidak hanya itu, mengajarkan anak-anak tentang pelestarian lingkungan juga dapat menginspirasi mereka untuk berkarier di bidang-bidang yang terkait dengan lingkungan, seperti konservasi, penelitian lingkungan, atau teknologi ramah lingkungan.
Dengan memiliki pemahaman yang mendalam tentang lingkungan, mereka dapat menjadi ahli dan inovator yang berperan dalam mencari solusi untuk masalah lingkungan.***